Mohon tunggu...
Maulana Only
Maulana Only Mohon Tunggu... wiraswasta -

ridiculous

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kimia Hati

26 September 2012   06:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:40 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berserak semua kata, tak mampu kupilihkan kata yang tepat. Detik yang terlewatkan tanpa kehadiranmu terasa asing. Entah sejak kapan kamu menjadi pengisi di tiap menit yang berlalu. Entah sejak kapan asosiasi waktuku padamu.

Kewarasan semakin menipis. Disfungsi cerebrum mengacaukan olahan kata. Disfungsi cerebelum mengganggu keseimbangan tubuhku. Seolah lepas penyangga tubuh tiap kali wajahmu tertangkap lensa mata.

Adrenalin mendekati ambang maksimal. Besar ingin berontak atas keadaan. Karena ini bukan inginku. Ini inginmu.

Kau terbang tinggikan aku hingga tak mampu lagi kulihat daratan.

Atas inginmu pula kau jatuhkan aku tanpa kurasakan sakit namun seketika lebur. Karenanya tak mampu kau ucap sepatah katapun.

Kutitipkan pada waktu untuk dipersembahkan ke hadapan egomu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun