Mohon tunggu...
simon zai
simon zai Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Menemukan Cahaya kebenaran didalam diri pribadi untuk melayani dan menyinari sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kesederhanaan Manusia dengan Segala Cinta

29 April 2014   20:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:03 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Setiap orang memiliki pandangan berbeda tentang rasa yang meluap didalam kehidupannya. Rasa yang meluap didalam diri manusia menggambarkan sebuah ekspresi betapa pekanya manusia itu terhadap dunia ini. Seperti halnya ketika seseorang sedang mendapatkan hadiah mobil dari orang tuanya, ia merasa bahagia dan mengekspresikannya dengan tertawa riang, saat itu juga suasana didalam hatinya yang kaku akan menjadi lunak. Kelunakan hati manusia itulah yang dapat melahirkan benih rasa cinta akan kehidupannya dan sekitarnya.

rasa cinta berawal dari kelunakan hati manusia yang bersedia menerima segala sesuatu dengan bahagia. Rasa cinta diawali dari keterbukaan hati manusia untuk menerima sesuatu dengan tulus. Rasa cinta juga timbul dari cara berfikir dan cara pandang manusia dalam melihat sisi-sisi kehidupan. Jika seseorang memandang sebuah bola itu adalah sebuah petaka, maka seseorang dipastikan tidak dapat mersakan cinta terhadap bola tersebut. Jika seseorang berfikir bahwa tikus itu adalah salah satu karya Agung Tuhan yang diciptakan untuk mengisi dunia ini, maka dapat dipastikan ada sebercak cinta seseorang terhadap tikus itu.

Kehidupan ini begitu komplek dan begitu aneh. Terkadang rasa cinta itu tidak ditemukan didalam suasana yang meriah atau sesuatu yang mewah, namun cinta itu ditemukan didalam keheningan dan sesuatu yang sederhana. Dapat dikatakan jikalau seseorang mau menerima kesederhanaan dalam dirinya, maka seseorang itu akan menemukan cinta yang besar, cinta yang besar akan hidup ini secara universal.

Didunia yang modern ini cinta yang berawal dari kesederhanaan sangat jarang didapatkan. seorang pembeli telepon genggam misalnya, ia selalu meng-update gadgetnya demi mengikuti perkembangan jaman. Kemudian ada seorang pejalan kaki yang menemukan telepon genggam dijalan, ia akan merawat telepon genggam itu dan menggunakannya sampai tidak bisa digunakan, dia tidak menggantinya dengan yang baru, karena tidak memiliki harta yang berlimpah. Seorang pejalan kaki itu selalu merawat telepon genggam itu. Dengan segala kesederhanaan yang dialami pejalan kaki  itu, lahirlah rasa cinta yang besar akan telepon genggam yang didapatnya. Meskipun telepon genggam itu tampak kusam namun pejalan kaki itu merawatnya dengan sungguh-sungguh. Dari ketidak-mampuannyalah rasa cinta akan telepon genggam itu muncul.

Sesederhana itukah cinta? Ya! Sangat sederhana!

Cinta itu lebih bisa didapatkan dan ditemukan melalui kesederhanaan-kesederhanaan yang ada didalam hidup kita, entah materi, ketidakmampuan, pemikiran ataupun aktivitas yang semuanya dipenuhi dengan kesederhanaan.

Kita tau bukan, tentang kekuatan Cinta. Kecuatan cinta itu sangat besar, besar sekali. Ingat kisah romeo and juliet, Kisah seorang laki-laki yang berjuang keras demi orang-orang gelandangan. Kisah ibu Theresa di kalkuta,India. Banyak kisah-kisah yang menunjukkan bahwa cinta itu mempunyai kekuatan yang dahsyat.

Kekuatan yang dahsyat dalam diri setiap manusia dapat ditemukan jika manusia itu mempunyai cinta dalam hidupnya, maka cintanyalah yang melahirkan kekuatan yang dahsyat itu.

Sebelum mempunyai hal-hal yang menakjubkan maka perlu melahirkan sebuah kesederhanaan-kesederhanaan dalam hidup ini, karena kesederhanaan dalam hidup inilah yang nantinya akan melahirkan cinta. Dan dengan cinta maka manusia dapat menemukan bahkan melakukan hal-hal yang besar, yang dahsyat, yang dapat merubah dunia ini menjadi begitu indah.

Maka begitu indahkah ketika manusia yang hidup didunia ini mengawali segala sesuatunya dengan kesederhanaan. Karena kesederhanaan dapat melahirkan cinta yang dapat memperindah kehidupannya dan dapat memperindah dunia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun