Kunjungan kedua kali ke Jerman tanggal 26 Mei s/d 15 Juni 2005. Kami mengunjungi Grafschaft Bentheim (Klasis Bentheim) partner pelayanan GBKP/Klasis Dairi.
Wilayah Klasis Bentheim berbatasan langsung dengan Belanda. Jemaat-Jemaat Klasis ini beraliran Reform/Evangelical Reformed Church.
Maka tidak heran Gereja sebelum reformasi, yang merupakan Gereja Roma Katolik, dan memiliki banyak patung, telah dibongkar semua setelah reformasi Calvin (bekas peninggalannya masih kelihatan).
Tanggal 5 Juni kami berkesempatan melewati Lintas Batas Jerman - Belanda, dan di sana ada pemeriksaan paspor. Kami mengisi bahan bakar mobil di Belanda, yang mana harganya lebih murah dari di Jerman. Di Belanda juga kami makan siang di Restoran Indonesia.
Dari perkunjungan kali ke dua ini menghasilkan kesepakatan partnership yakni :
- melanjutkan ibadah kemitraan Klasis Bentheim dan Klasis Dairi secara bersama (tanggal yang sama). Thema dan liturgi ditetapkan/disusun secara bergantian.
- Klasis Bentheim membantu pendanaan untuk pengembangan TK GBKP di Klasis Dairi, pembinaan Penatua dan Diaken  dan juga pengembangan pertanian warga jemaat.
- membantu Moderamen GBKP untuk pendanaan Sekolah Pendeta GBKP (pemendetaan Guru Evangelis GBKP).
Di Kantor Pusat Evangelisch Reformisste Kirche (Gereja Reform di Jerman, yang juga anggota UEM) di Leer, nampak tergantung gambar Johan Calvin, bukan gambar Martin Luther. Kami dari rombongan GBKP memberi cendra mata "uis gara" kepada Ketua Sinode (Presiden) ERK Jann Schmidt.
Pada Hari Minggu tanggal 29 Mei 2005, saya menjadi Pengkhotbah dalam Ibadah Minggu di Jemaat Schutorf. Â Khotbah saya diterjemahkan oleh Pdt Dietrich Rottering yang berdiri di bawah mimbar, dari Bahasa Inggeris ke Bahasa Jerman.
Setelah selesai Ibadah Minggu, kami photo bersama. Sebagaimana tampak di gambar, dari kiri ke kanan adalah : Â Pdt Thomas (Pendeta Jemaat Schutorf), Rusli br Simamora (Ketua Moria Klasis Dairi), Pdt Simon Tarigan (Sekum Moderamen GBKP 2005-2010), dan Pdt Dieterch Rottering (Pdt Pensiun di Gereja ERK Jerman). Pdt Thomas dan isteri pernah datang ke Indonesia untuk menghadiri Perayaan Jubileum 125 Tahun GBKP di Stadion Samura Kabanjahe.
P
Pada sebuah kesempatan, kami bersama Keluarga Bogatsky boleh menikmati beberapa lokasi menarik di Jerman. Sambil saya menggendong cucu (anak dari Holger Bogatsky) menuju Restoran China untuk makan siang.
Kami juga berkesempatan mengunjungi Stadion Bola yang menjadi markas kebanggaan yang dimiliki oleh Schalke FC yang terkenal itu.