Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mimih

19 Juli 2022   21:42 Diperbarui: 22 Juli 2022   20:52 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Isukan tong poho ka pasar." (besok jangan lupa ke pasar) Ibuku berkata sebelum pergi tidur.

 Mataku tak beralih dari layar TV. Tayangan film The A Team menyedot perhatianku. 

Tapi tentunya aku menyimak kata-kata ibuku yang aku panggil mimih. 

Tak bisa kusangkal sosok inilah yang mengenalkanku pada pengalaman berjualan. 

Menjelang subuh aku sudah berkendara angkutan desa, mobil kuning dengan pintu di belakang dan dua bangku memanjang di sisi kiri kanan mobil. 

Kendaraan inilah yang menjadi penghubung desa kami di kaki Gunung Ciremai dengan pusat kota Kuningan. 

Kabin supir dan penumpang terpisah seperti truk sehingga penumpang mesti memencet bel sebagai tanda bagi supir untuk menghentikan kendaraan. 

Bersama dengan penumpang lainnya yang hendak berbelanja ke pasar, aku menggigil karena hawa pegunungan pagi yang merajam kulit.

Bapak dan mimih sudah berangkat lebih awal. Pukul 1 dini hari mereka meninggalkan rumah dan menyiapkan lapak sayuran. 

Aku menjadi saksi roda kehidupan yang mereka alami. 

Semula mereka menempati lapak berjualan di tempat yang strategis di dalam pasar namun karena renovasi pasar mereka menjadi salah satu pedagang sayur yang tersingkir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun