Mohon tunggu...
Simon Sutono
Simon Sutono Mohon Tunggu... Guru - Impian bekaskan jejak untuk sua Sang Pemberi Asa

Nada impian Rajut kata bermakna Mengasah rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Niki Pergi ke Jepang

2 Desember 2020   11:32 Diperbarui: 2 Desember 2020   11:41 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          "Apakah selama ini Niki kurang menyenangkan Ibu sehingga Ibu tidak mengijinkan Niki?"

          "Bukan begitu, Nak," potong Bu Mara

          "Hanya karena Ibu kuatir apa yang menimpa ayah terjadi pada Niki?" Niki menyahut perkataan ibunya, "Program ini hanya tiga bulan dan pasti Niki akan kembali, Bu."

          "Kamu tidak mengerti yang Ibu maksud."

          "Ibu juga tidak mengerti keinginan Niki," sergah Niki, "Niki rindu Bu, rindu bapak. Dan sekarang ada kesempatan untuk menginjakkan kaki di sana." Suara Niki bergetar. Namun Bu Mara bergeming. Matanya menyerupai telaga.  Tak diraihnya pulpen yang diletakkan Niki disamping kertas. Ia memilih beranjak dengan air mata meleleh di pipinya, pergi meninggalkan Niki

***

          "Bu... Bu.. Ibu..." Bu Mara mendengar panggilan anaknya. Bergegas ia keluar dari rumah tetangganya. Matanya menangkap sosok Niki yang sedang mencari-cari dia.

          "Ada apa, Niki. Gak usah teriak-teriak. Ibu di sini. Ganggu tetangga. Sana masuk rumah," jawabnya seraya mendekat.

          "Bu, ini, ada kabar gembira." Suara Niki bergetar tidak peduli suruhan ibunya. Tangannya menyorongkan telepon genggam yang dipegangnya.

          "Kabar apa?" tanya Bu Mara.

          "Kabar dari Kedutaan Jepang," jawab Niki

          "Jepang?" tanya ibu Niki

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun