Mohon tunggu...
Simon E Sirait
Simon E Sirait Mohon Tunggu... Kuli Tinta -

TERUSLAH MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Welcome JKW-Kalla, Thank You SBY-Boediono

21 Oktober 2014   20:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:14 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1413870973765217496

Jakarta, 21/10. Lebih kurang 252 juta penduduk Indonesia dipastikan perhatiannya tertuju saat pelantikan Presiden/Wapres Indonesia yang baru. Indonesia, kini mempunyai Pemimpin, Penggerak roda pemerintahan dan pembangunan untuk 5 tahun ke depan. Sukses buat kita semua, karena suksesi damai kepemimpinan yang mencakup kelancaran kegiatan pelantikan hingga euforia penyambutan dan pesta rakyat di tugu Monas dapat berjalan sesuai rencana dan waktu yang telah ditetapkan. Sesuai pantauan, dalam keseharian kemarin, Jakarta berubah menjadi lautan manusia hingga fajar tenggelam.

Pengamanan pawai kereta kencana Kepala Negara lumayan longgar, mematahkan isu tentang adanya upaya penjegalan bahkan masyarakat terasa dan bisa sangat dekat dengan Pemimpinnya. Hal ini telah menunjukkan kedewasaan masyarakat khususnya para eks kandidat yang pernah bertarung dalam Pilpres 2014, semua mengalami perubahan dan peningkatan. Ya, memang sudah sepantasnya Negeri ini harus dihuni oleh manusia-manusia yang tidak saja smart, namun tatapan ataupun wawasannya harus jauh lebih ke depan.

Lihat saja momen penting yang terjadi. Sejarah baru telah terukir, transisi kepemimpinan berjalan dengan baik dan sangat elegan. Bagaimana tidak ?. Seluruh mantan Presiden/Wapres turut hadir pada acara pelantikan, termasuk Prabowo dan Hatta Rajasa, pesaing ulung JKW-Kalla, turut memberi hormat dan memiliki jiwa ksatria karena telah mampu menanggalkan ego pribadinya, tiada dendam dan sangat terhormat. Kedewasaan berpolitik seperti ini harus tetap dipertahankan, semata-mata hanya demi keutuhan negara dan bangsa. Dengan demikian masyarakat jugalah yang akan menikmati kemesraan yang ditunjukkan oleh para Pemimpin Bangsa tersebut. Mari segera tinggalkan disharmonisasi seperti saat transisi pemerintahan dari Megawati-SBY kala itu.

Meski ada beberapa catatan, pada era SBY-Boediono telah tercipta tradisi baru dalam wujud edukasi politik, perihal bahwa suksesi kepemimpinan tak selamanya harus gaduh dan berujung dendam. Hingga detik-detik akhirpun, duet kepemimpinan kalian tetap mesra dan sebagian rakyat yang turun ke jalan kini dapat berbaur dalam damai, bersama-sama menyanyikan Indonesia Raya di sepanjang jalan dan di halaman Istana. Sikap dan kondisi seperti itu patut ditiru dan dilestarikan. Untuk hal ini, terimakasih SBY-Boediono, biarlah budi baktimu tetap tertanam dan berbuah manis.

Kegamangan politik dan pesta kegembiraan usai sudah. Kerja, kerja dan kerja adalah jargon atau slogan yang selalu didengungkan oleh Jokowi semasa memimpin Solo dan DKI-Jakarta. Penulis berharap, Pemerintahan sekarang dapat meneruskan apa yang baik pada periode sebelumnya, sekaligus segera mengeksplorasi seluruh kemampuan yang ada dengan tetap mengedepankan kepentingan rakyat di atas segalanya.

Selamat datang Jokowi dan selamat kembali/datang untuk yang kedua kalinya untukmu sang eyang H. Yusuf Kalla. Good luck. Semoga Tuhan selalu beserta kalian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun