Apapun efek rilis hasil survei Kompas terhadap kedua paslon, penulis meyakini bahwa situasi ini bukanlah suatu kebetulan. Ada peran Sang Sutradara yang bersikap berimbang pada kontestasi ini.
Sang Sutradara ini memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kedua kubu sebagai pelakon untuk menunjukkan kemampuan terbaik dalam mendalami watak, menunjukkan penghayatan terbaik dan pada akhirnya menciptakan realitas laku hidup yang berkenan pada taste Sang Sutradara.
Berhikmat pada selera Sang Sutradara tentu saja kita harapkan menjadi koridor mencapai kemenangan. Hikmat seperti yang ditunjukkan Nabi Salomo ketika diberi pilihan hidup oleh Sang Sutradara, lebih memilih kebijaksanaan , kearifan dibandingan kemewahan dunia.
Alhasil dengan pilihan tepatnya itu, Nabi Salomo pun mendapatkan kemuliaan melebihi kemewahan dunia. Mari kita berdoa agar para paslon dan pendukungnya mengutamakan hikmat, menunjukkan penghayatan sebagai pelakon-pelakon yang adab.
Hal siapa yang pada akhirnya memenangi kontestasi ini, kita meyakini bahwa Sang Sutradara tidak pernah salah dalam setiap keputusan-Nya dan bagi kedua belah pihak, kemenangan salah satu dari mereka di akhir kontestasi ini akan diamini dan direfleksikan sebagai realitas yang membawa hikmah tersendiri, sebagaimana tersirat dalam ungkapan blessing in disguise.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H