Banyak orang yang berprestasi dengan cepat mengaitkan kebahagiaan dan kesuksesannya dengan ibu mereka. Kemungkinan besar aku akan melakukan hal ini, apapun keadaan yang aku hadapi, sesuatu yang aku dapatkan entah itu kebahagiaan, cinta dan harapan, aku bangga dan bersyukur mempunyai bidadari dalam rumah. Aku menghabiskan hari-hari yang bahagia bersama ibu, dia sangat lembut seperti Merpati dan berani seperti Singa betina.
Ibu adalah pejuang doa, aku tidak tahu jika ada masalah sebesar apa pun itu, bahkan situasi yang tidak mampu aku hadapi. Namun seorang ibu yang hebat mewujudkan semangat ini dan mengajari aku kekuatan doa.Â
Saat aku sakit, lelah, sedih dan terpuruk, dia berdoa memohon kesembuhan, kekuatan, semangat dan memohon rezeki dari Tuhan. Ketika suatu keputusan harus diambil, ibu berdoa agar Tuhan menuntun langkah aku dan membantu aku untuk tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan pemahaman aku sendiri.
Aku tahu, surga yang kecil itu tidak ada dimana-mana, keindahan dan anugerah Tuhan itu ada di dalam rahim ibuku. Banyak syair berisi pujian dan doa yang khusyuk dan agung bergema di langit ilahi menyambut kelahiranku.
Betapapun mulianya taraf ibu, begitu pula mulia doanya dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kata-kata dalam doa ibu menjadi kalung di leherku, ibu memberikan segalanya demi kelahiran dan kebahagiaanku.
"Aku membawa bayi kecil yang sedang terbentuk dalam rahimku kepada Tuhan dan berdoa agar meyertai setiap langkahku. Aku memohon agar bimbingan dan perlindungan-Mu yang tiada henti dalam kehidupan si kecil yang berharga ini, semoga dia tumbuh dan berkembang tanpa masalah dan komplikasi.
Baca juga: Terbiasa dengan ArangPersiapkanlah aku, Tuhan, untuk menjadi ibu. Persiapkan kami untuk perubahan yang akan terjadi ketika bayi kami lahir dan bantu kami untuk tetap dekat dengan-Mu serta memberikan segala pujian dan kemulian hanya kepada-Mu".
Suatu hari aku berbaring di samping ibu, seperti yang selalu dilakukannya setelah berdoa, ibu mengatakan untuk tidak tumbuh di malam hari. Namun ketika tahun-tahun berlalu dengan cepat, ibu tahu bahwa dia akan melihat aku tumbuh dan suatu hari nanti, jika Tuhan menghendaki, aku akan menjadi orang sukses yang selalu berguna dan menjadi berkat bagi banyak orang serta membawa lebih banyak perubahan di dunia yang kelam dan payah.
Seiring berjalannya waktu, saat aku tidak memiliki apapun yang aku bisa menikmatinya dengan tenang dan bahagia. Aku menatap ibu dan mengatakan kepadanya "Aku minta maaf".
Aku menyesal karena tidak pernah benar-benar memahaminya dan betapa sering aku meremehkan dan mengabaikannya. Aku tidak pernah benar-benar memahami cinta seorang ibu sampai aku menjadi diriku yang sekarang.
