Masyarakat Internasional dipertontonkan dengan Invasi Rusia ke Ukraina, hampir separuh jagat maya tengah menjadi trending topik.
Pertempuran yang bergulir semenjak kamis (24/02/2022) mengundang negara-negara NATO dan Uni Eropa di daratan Pulau Biru berbondong-bondong menyuplai alutsista ke Ukraina.
Sehari sebelum itu, tanggal 21 Februari 2022. Vladimir Putin memberi pengumuman mengakui kemerdekaan milisi Donbas, Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) wilayah separatis Pro-Rusia yang terletak di Timur Ukraina.
Agresivitas Rusia melancarkan serangan ke Ukraina, menuai banyak kritikan, kutukan keras dan sanksi datang dari berbagai negara adikuasa di dunia. Usai Presiden Vladimir Putin mengumumkan operasi militer ke Ukraina.
Hanya dalam beberapa hari, pasukan Rusia berhasil menduduki seluruh wilayah semenanjung Krimea dengan dibantu pasukan pemberontak anti pemerintah.
Perang yang kemudian ditandai dengan ledakan di sejumlah kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv, Odessa, Kharkiv dan Mariupol.
Dalam rapat darurat PBB yang digelar di Markas Besar PBB New York, Amerika Serikat (02/03/2022) memberikan dukungan sepenuhnya untuk resolusi penyelesaian perang dan penarikan pasukan Rusia di Ukraina.
Pemungutan suara berlangsung dari 193 anggota negara yang hadir dalam rapat darurat PBB, 141 memilih untuk resolusi sedangkan 35 abstain dan 5 menentang.
Meskipun Resolusi itu dituntut atas penyelesaian agresi oleh Federasi Rusia terhadap Ukraina untuk menghentikan dan menarik semua kekuatan militernya.
Resolusi yang tidak mengikat secara hukum, namun dipandang sebagai ekspresi dari anggota PBB yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan pada Moskwa dan sekutunya.