Dengan adanya tahun Kabisat dalam kalender Julian, maka metode penanggalan pun mulai drastis berubah. Bahwa setiap 3 tahun terdapat 365 hari, akan tetapi setiap tahun yang ke-4 akan terdapat 366 hari. Terlambat 1 hari dari ekuinoks setiap 128 tahun.
Hari Kabisat ini terjadi pada 29 Februari setelah 4 tahun sekali, yakni tahun dengan periode waktu yang disisipkan. Hari Kabisat diperlukan karena satu tahun astronomi waktu yang dibutuhkan Bumi untuk menyelesaikan orbitnya mengelilingi Matahari sekitar 365,25 hari.
Satu hari ekstra ini hanya terjadi setiap empat tahun sekali yang kemudian dikenal dengan sebutan "Tahun Kabisat". Kalender Julian digunakan hingga abad ke-16 sebelum akhirnya digantikan dengan kalender Gregorian yang kita gunakan sampai hari ini.
Meskipun begitu, dalam kalender Gregorian pun masih ada tahun Kabisatnya. Memang, karena kalender Gregorian merupakan hasil modifikasi kalender Julian yang diusulkan oleh Dr. Aloysius Lilius kemudian disetujui oleh Paus Gregorius XIII, pada tanggal 24 Februari 1582.
Gimana? Udah nyampe disini bisa paham kan? Semoga yang baca tidak lahir di tanggal 29 ya! Daripada for three years menanti. Aduhh,,, kelamaan menunggu hari ulang tahunnya, yang sabar ya.
Pada bulan Februari tahun 2022 tidak ada hari Kabisat. Terakhir hari Kabisat terjadi pada tahun 2020. Kabisat berikutnya yang akan kita rayakan berada di tahun 2024. So guy's, yang berulang tahun, tetap bersabar sembari menanti hari itu. Karena penulis pun tak sabar menunggu undangan ultahnya, (keep smile).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H