Mohon tunggu...
Seno Rocky Pusop
Seno Rocky Pusop Mohon Tunggu... Penulis - @rockyjr.official17

सेनो आर पूसॉप जूनियर

Selanjutnya

Tutup

Trip

Kampung Bersejarah di Perbukitan Pinia Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua

17 Juli 2021   08:43 Diperbarui: 22 Juli 2022   07:50 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Pinia, Yahukimo, Provinsi Papua (Facebook/Walakneaeboasama/)

Pinia, terletak pada Perbukitan yang berada 3500 meter diatas ketinggian dari permukaan laut dan dikelilingi oleh dua gunung Inin (Selatan) dan gunung Sevem (Utara). Bagian timur dicela-cela bukit Fola terbentang luas dataran lembah Lolin. Ke arah barat pemandangan lapang, terlihat jauh gunung-gunung kehitam-hitaman dengan ketinggian sekitar 4000 meter, dibalik gunung-gunung itulah terletak lembah Baliem.

Ketika Sunrise pada pagi hari dari arah timur yang tembus langsung dari celah bukit Fola dan hingga di perbukitan Mingkifu (pucuk bukit diatas Pinia), maka kedua gunung yang disekitarnya itu bercahaya indah diselimuti sinaran pagi yang hangat. Semakin tinggi matahari naik, semakin dalam cahaya sinar yang terpancar dalam lembah kali Sesom. Seakan Matahari memanjat turun dari puncak gunung.

Pagi harinya perbukitan terasa sejuk sepenuhnya dipenuhi cahaya matahari dan dinginnya malam pun tak terasa lagi. Tidak ada awalan hari yang lebih indah daripada duduk sejam. Menghangatkan diri dibawah mentari yang memberikan energi yang cukup untuk menguatkan tulang-tulang sebelum beraktivitas, sambil memandang sekeliling mengagumi keindahan dan lentingan drama alam yang terjadi. Saat itulah sebuah awal yang baik untuk memulai sebuah hari yang baru.

Meskipun di siang hari suhu udara cukup nyaman (25-30C), namun dimalam hari suhu udara menjadi sangat dingin 15-20C. Terkadang juga menjadi lebih dingin lagi. Orang-orang Meck tidur dalam rumah-rumah adat yang beratapkan jerami dan daun pandanus berduri. Mereka membaringkan diri berdekatan dan dihangatkan oleh sebuah tungku api yang berada ditengah-tengah. Setiap orang semaunya meceriterakan dongeng (Kom) sesaat tidur. Hal ini menjadi tradisi dalam kehidupan rumah adat laki-laki.

 Sebenarnya kawasan ini, tentunya mungkin dapat dikatakan bahwa sesungguhnya hampir setiap harinya mendapat sinar mentari akan bersinar, tetapi juga bahwa sejauh langit dari bumi akan turun hujan. Biasanya pada siang hari cuaca mulai mendung, secara perlahan awan-awan kumulus turun merayap sampai seakan-akan gunung-gunung disekitarnya yang ada didepan ekor mata pun tak dapat dilihat lagi. Bahkan sampai setiap pengunjung baru merasa berada di ujung dunia, maka terkhusus pada saat-saat itulah hal itu akan amat terasa.

Ketika hujan memainkan perannya pada waktu-waktu tertentu, untuk memulai setiap kenangan sangat terganggu oleh lenguh angin ribut dan derasnya suara hujan yang bisingkan. Oleh karena pegunungan Folmimpi, demikian nama perbukitan Pinia adalah daerah alam tropis yang terbaik di dunia.

Saat hujan adalah sulit untuk orang-orang beraktivitas. Segenap orang biasanya duduk mengelilingi perapian yang menyala-nyala di tengah-tengah disetiap pondok dan rumah-rumah adat.

 Namun, terkadang seakan hujan mengerti perasaan manusia, berhenti sejenak dan setiap orang malakukan aktivitas berkebun, berburu, dan sebagainya.

Itulah dinamika kehidupan suku Meck di perbukitan Pinia yang dilukiskan keberadaannya sejak dahulu kala hingga kini. Agaknya kehidupannya semakin bergelora karena perkembangan zaman dan keadaan yang semakin berubah-ubah.

Akan tetapi, eksistensi sejarah dan budaya menjadi warisan leluhur dan daya pesona yang terpancar dalam kehidupan lingkungan alam yang memiliki kebajikan, keindahan, dan keajaiban dibalik belahan dusun-dusun kecil di perbukitan Folmimpi yang didiami oleh 3.952 Jiwa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun