Kala Hujan Turun
Karya : Sim Chung Wei
Titik hujan jatuh perlahan,
membasuh permukaan bumi,
seperti waktu yang menghapus jejak hari
demikian hujan menghapus jejak diatas tanah
Namun di balik tirainya yang dingin,
Kenangan lama datang menyelinap,
diam-diam menggenggam sukma yang dingin
membangkitkan kenangan lama
Ingat langkah-langkah di jalan basah
ketika tawa kita melebur dalam irama hujan.
kau di sana, dengan mata yang bercerita
entang mimpi yang pernah kita rajut bersama
Tetes demi tetes, hujan memainkan melodi,
seperti bisikan masa lalu yang enggan pergi
ada kehangatan di balik dinginnya
ada juga luka yang masih terasa.
Hujan sangatlah mengerti perasaan
kenangan tak akan pernah benar-benar mati.
ia hadir bersama aroma tanah,
menghidupkan cinta yang berbayang
Dan aku berdiri di sini,
di bawah langit yang menangis,
menerima bahwa waktu terus mengalir
hujan akan reda, seperti kenangan yang pudar,
Jakarta, 13 Januari 2025
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H