Desember Penuh Rindu
Karya : Sim Chung Wei
Di bulan terakhir ini
angin membawa kisah
jejak langkah di kabut pagi
meninggalkan jejak basah
Aku menghitung waktu,
detik-detik maju berdetak
seperti harapan yang merindu
meredup dalam dingin Desember.
Cinta, kau adalah lagu tanpa nada
menyeruak dari sunyi malam berlalu
mengalir dalam gemerisik daun yang kian mereda
lalu lenyap di sela-sela rindu pilu
Langit abu-abu berbisik tentang jarak
dan matahari enggan menampakkan hangat
tapi di hatiku, cinta adalah cahaya menyeruak
yang tak pernah waktu yang padat
Aku menuliskan namamu di kaca yang beku
tapi ia perlahan pudar, dibawa nafas Desember
seperti kenangan yang tak mau pergi berlalu
meski hati sudah dibuang beratus kilometer
Jika esok Januari datang dengan warna baru
akankah cinta ini tetap setia?
atau hanya menjadi cerita lalu
yang ditinggalkan Desember bersama rahasia?
Jakarta, 27 Desember 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H