Mohon tunggu...
Sim Chung Wei
Sim Chung Wei Mohon Tunggu... Guru - Guru

blog : castleofwisdom7.blogspot.com youtube : https://www.youtube.com/@castleofwisdom2442 ig : @simchungwei Saya pria, lahir di kota Tahu, Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 24 Desember , anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini berprofesi sebagai tenaga pendidik di salah satu sekolah swasta di Jakarta, dan merintis sebagai seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mawar Tak Selalu Bahagia

10 Mei 2024   23:58 Diperbarui: 20 Mei 2024   23:51 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mawar Tak Selalu Bahagia
Karya : Sim Chung Wei

Padang rumput hijau membentang
rumput liar menari  tertiup angin senja
meski berumur pendek, dia tetap senang
menjalani hidup yang bersahaja

Tetapi semuanya berubah
saat sang mawar muncul
sekuntum mawar merah merekah
berseri bahagia merasa lebih unggul

Rendah diri menghampiri rumput hijau
karena melihat indahnya sang mawar
kemegahannya membuat rumput galau
bersedih dan hatinya menjadi tawar

Namun tak disadari oleh rumput yang bersedih
bahwa dalam dada mawar tersembunyi lara
tersembunyi kisah pilu yang perih
di balik makhota yang bertahta

Ada duka yang tersembunyi
ada kesepian yang jadi beban
ditutup oleh kegembiraan bernyanyi
diringankan oleh tawa sendirian

Di tengah kelopaknya yang cantik bersemi,
mawar tak selalu bahagia, seperti yang terlihat
melewati jalan yang dia alami
merusahan ntuk tetap kuat

Terkadang dia terluka oleh duri yang tajam
kala terluka, dia tetap berdiri tegak
kesediah yang dialam tersembunyi dalam diam
sementara hati bergejolah dan muak

Jakarta, 10 Mei 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun