Mohon tunggu...
Sim Chung Wei
Sim Chung Wei Mohon Tunggu... Guru - Guru

blog : castleofwisdom7.blogspot.com youtube : https://www.youtube.com/@castleofwisdom2442 ig : @simchungwei Saya pria, lahir di kota Tahu, Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 24 Desember , anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini berprofesi sebagai tenaga pendidik di salah satu sekolah swasta di Jakarta, dan merintis sebagai seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Suara Latto-latto itu Terdengar di Pikiranku

21 Februari 2023   10:32 Diperbarui: 21 Februari 2023   16:25 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, sayup-sayup saya dengar suara latto-latto sedang dimainkan. Saat di perjalanan melewati jalan perumahan juga sering kali terdengar suara latto-latto dimana-mana.

Permainan yang sempat saya mainkan saat duduk di Sekolah Dasar, tahun 2023 kembali menjadi trend permainan. Dahulu saya memainkan latto-latto yang ada pegangannya, sementara saat ini latto-latto yang sedang mewabah adalah latto-latto dengan model tali.

Bahkan salah satu siswa, datang menemui saya sambil sedikitberkelakar, berkata bahwa ia merasa di kepalanya masih terus mendengar suara latto-lalto.

Saya secara pribadi pun terkadang bisa membayangkan suara latto-latto tersebt di pikiran. Mungkin karena seringnya dia mendengar suara latto-latto di sekitarnya, padahal dia tidak memaikan latto-latto. Membuktikan bahwa latto-latto sudah merebak sehingga bunyinya terndengar hampir di setiap sudut ruang gerak kita.

Bahkan ada rekan yang sempat mebagikan info bahwa ada trnamen latto-latto, diman peserta yang juara adalah yang paling lama bertahan memainkan latto-latoo tanpa berhenti.

Terlihat dari kreatifnya manusia, ada juga yang membuat irama ketukkan dari latto-latto untk mengiringi nyanyian sebuah lagu.

Di satu sisi, fenomena ini bisa mengurangi keterikatan anak-anak Indonesia terhadap Gadge yang selam ini terlalu melekat dengan merka selama pembelajaran Jarak jauh (PJJ).

Juga oleh beberpa conten creator dijadikan ide conten mereka, yang memberikan ide kreativitas kepada para penontonnya, sampai ada juga yang membuat conten-conten lucu.

Namun di sisi lain akankah fenomena ini membawa generasi muda kita untuk terbuai dengan permainan ini.

Baiklah bagi kita semua untuk mengikapi setiap fenomena yang terjadi dengan lebih bijaksana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun