Mohon tunggu...
Sim Chung Wei
Sim Chung Wei Mohon Tunggu... Guru - Guru

blog : castleofwisdom7.blogspot.com youtube : https://www.youtube.com/@castleofwisdom2442 ig : @simchungwei Saya pria, lahir di kota Tahu, Sumedang, Jawa Barat, pada tanggal 24 Desember , anak pertama dari dua bersaudara. Saat ini berprofesi sebagai tenaga pendidik di salah satu sekolah swasta di Jakarta, dan merintis sebagai seorang penulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pengalaman Menerbitkan Buku Antologi

24 November 2022   13:13 Diperbarui: 6 Desember 2022   15:05 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sampul bk antologi pertama saya-dokpri

Pengalaman Menerbitkan Buku Antologi

Hal ini terjadi,  berawal dari keikut sertaan saya di kelas Belajar Menulis (BM) daring asuhan DR. Wijaya Kusumah, M.Pd. yang biasa akrab dipanggil OmJay.  Saya bergabung sebagai perserta di gelombang 26 yang berlangsung dari tanggal 18 Mei 2022, sampai dengan 25 Juli 2022. Dengan total 30 kali pertemuan, pelatihan ini memberikan kepada para perserta pengetahuan juga pembiasaan dalam menulis.

Dalam salah satu materinya tentang puisi, kami diberi kesempatan untuk membuat antologi puisi. Dan sebelum pelatihan ini berakhir,  diluar dugaan saya, buku antologi puisi telah terbit. Ada rasa senang dan bangga, saat pertama kali menerima buku antologi puisi ini.

berfoto bersama bku antologi pertama-dokpri
berfoto bersama bku antologi pertama-dokpri

Antologi yang berarti karangan bunga, dapat berarti juga sebagai kumpulan karya sastra

Antologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti karangan bunga, atau kumpulan bunga, yang kemudian bertranformasi menjadi kumpulan dari karya-karya sastra. Dalam kumpulan sastra Indonesia, awalnya digunakan juga istilah bunga rampai, yang pada awalnya mengacu pada kumpulan puisi.  

Dalam keterlibatan menyusun buku antologi, bagi saya menjadi semacam batu loncataan untuk saya dapat menerbitkan buku karya sendiri, dan juga meningkatkan rasa percaya diri saya untuk terus menulis dan berkarya. Buku Antologi pertama yang saya ikuti berjudul "Gairah Menulis Puisi Nusantara", berupa kumpulan puisi yang ditulis oleh guru-guru dari seluruh Indonesia

Dan tidak hanya sampai di penerbitan antologi  yang pertama, sampai saat artikel ini saya posting, tak disangka saya berhasil ikut serta dalam 5 buku antologi, dan semuanya sudah terbit melalui penerbit Indie, dan masih ada satu buku antologi lagi yang sedang dalam proses editing dan layout. Ternyata menulis seperti ini  bagi saya menjadi semacam "Candu" yuang membuat saya ketagihan.  Semoga semangat awal ini tetap terjaga.

Menulis buku antologi ternyata memberikan pengalaman tersendiri, selain kita ikut terlibat menjadi penulis,  kita juga jadi belajar
berkolaborasi dengan rekan-rekan sesama penulis., serta bersilaturahmi dengan mereka.

Selain karena syarat dan dorongan mentor kelas Belajar Menulis, saat ini saya juga dalam proses penerbitan buku solo yang pertama. Semoga sebelum tahun ini berlalu, buku solo saya sudah dapat diterbitkan.

<iframe src="https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLScuXfSySzoms3LX1Uo7pmoDlWRsZlewfii6gR7T_m0gpiW2Pg/viewform?embedded=true" width="640" height="1829" frameborder="0" marginheight="0" marginwidth="0">Memuat…</iframe>

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun