Mohon tunggu...
Budi Simm
Budi Simm Mohon Tunggu... petani -

a boy who like to learn

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Artikel2 Jenius ini bisa dapat Nobel Sastra?

22 Februari 2016   00:11 Diperbarui: 27 Februari 2016   11:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Inilah beberapa karya tulis yg memberi pencerahan tentang siapakah mereka itu sendiri.Terlepas itu pendapat pribadi atau bukan tetapi ini sudah mengindikasi bahwa ada pengiringan OPINI tentang LGBT itu normal senormal orang lelaki dan wanita.Dan akhirnya mereka meminta negara mengesyahkan UU yg berlaku untuk mereka.Melihat lemahnya DPR kita pada suap dan korupsi walau hanya beberapa oknum yg tertangkap maka kita wajib kuatir bahwa lobby mereka dapat berhasil karena didukung dana yg berlimpah.Inilah langkah jenius dari mereka,kita lihat apakah mereka dapat meraih NOBEL untuk karya SASTRA nya ini.

Kita mulai menelaah tulisan mereka sebagai berikut,dibawahnya tercantuma sumber tulisan atau ref dr tulisan tersebut.

Berikut adalah hal yang dapat kita tarik dari LGBT. Pernahkah anda membayangkan jika saja LGBT ini dilegalkan di Indonesia apakah yang akan terjadi? Tentu nya banyak pihak yang akan menentang secara keras hal ini. Selain mencerminkan kita sebagai negara yang jelek. Hal ini juga ditakutkan dapat ditiru oleh anak cucu kita nanti. Namun jika saja kita berpikir ke dalam area yang lebih besar bukankah mereka nanti nya akan meninggal juga? Bukannya mereka nanti nya tidak dapat berreproduksi dan maaf saja mungkin tidak memilik anak. Kemungkinan terbesar nantinya mereka hanya akan mengadopsi anak orang lain atau dari panti asuhan. Selain ikut membantu anak-anak terlantar yang ada dimana-mana kita juga dapat mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang berlebihan yang ada di Indonesia. Bayangkan saja jika ada 25% dari warga Indonesia yang termasuk dalam LGBT bukankah hal ini dapat mengatasi masalah pertumbuhan penduduk yang selama ini kita alami dan tidak teratasi. Namun memang betul, nantinya hal ini dilihat dari sisi agama dan norma-norma sosial bukanlah hal yang baik.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hanzmitra/lgbt-halal-atau-haram-pro-atau-kontra_56c984f3137f61bc0dcd665d

Berikut adalah sisi positif yang bisa di ambil dari lgbt: Mengurangi tingkat rata-rata perceraian, Mengurangi tingkat rata-rata bunuh diri, dan tentunya mengurangi jumlah anak-anak terlantar di jalanan yang tidak pernah pemerintah kita atasi. Sekali lagi saya ingatkan, saya bukan lah pro atau pun kontra dalam hal LGBT ini. Saya hanya ingin mengutarakan pendapat saya. Mohon maaf jika saya memiliki argumen yang salah atau tidak mengenakkan namun inilah Indonesia. Kita diberikan hak dan kebebasan berpendapat bukan karena kita terdiri dari satu suku bangsa namun kita terdiri dari beribu suku bangsa yang memilik pendapat yang berbeda-beda.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/_anonymous_/salah-pemahaman-tentang-lgbt_56c9b6d5349373701317d532

" Jadi, tidak perlu parno melihat pernikahan sejenis. Inti dari orang menikah atau berpasangan adalah ingin bahagia dan mengisi kehidupan bersama orang yang dicintai. Dengan bersikap baik terhadap orang yang tidak kita sukai bukan berarti kita munafik, tapi itu adalah sikap orang dewasa yang dapat bertoleransi terhadap orang yang berbeda. Kedewasaan itu bukan diberikan usia, karena banyak yang sudah uzur tapi tidak dapat menerima perbedaan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/_anonymous_/salah-pemahaman-tentang-lgbt_56c9b6d5349373701317d532

 

Saya masih merasa sedikit bingung tentang kenapa orang-orang merasa LGBT itu sangatlah bertolak-belakang dengan agama dan moral dan bla bla bla banyak hal lainnya. Padahal jika kita lihat lagi ke sisi agama, mereka itu juga manusia dan dari sisi moral, mereka juga manusia. Saya sendiri tidak termasuk ke dalam kelompok LGBT ini. Saya juga tidak pro ataupun kontra. Hanya saja tidak kah normal buat manusia untuk berusaha mendapatkan hak mereka? Taukah anda hal ini telah terjadi beribu-ribu tahun. Dimulai dari Sistem Kerajaan yang berubah menjadi Sistem Demokrasi dan sebagainya. Bahkan di Amerika Serikat sendiri banyak survey yang mengatakan 60% dari responden voting menyutujui bahwa pasangan LGBT ini dapat mendapatkan hak mereka untuk menikah. https://en.wikipedia.org/wiki/LGBT_rights_in_the_United_Kingdom.

Memang kalau dipikir-pikir lagi kebudayaan kita dan Amerika Serikat berbeda jauh namun kenapa mereka dengan kebudayaan nya yang penuh dengan kebebasan bahkan menerima LGBT. Karena mereka sadar akan hak atas kemanusiaan. Memang lah betul jika benar-benar dikaji, mereka yang LGBT dapat dikatakan tidak normal namun tetap saja mereka itu adalah manusia. Coba bayangkan jika hal ini terjadi kepada saudara atau anak atau teman anda. Apakah yang akan anda lakukan? Membiarkan mereka dibawa oleh massa dan diadili? Tentu saja tidak! Anda akan membela mereka dengan seluruh kekuatan anda. “Stop Judging People Before You Judge Yourself”.

Sekali lagi saya ingatkan, saya hanyalah pihak netral yang ingin semua orang mendapatkan Hak mereka. Seperti yang di cantumkan dalam pasal 2: “Setiap orang berhak atas semua hak dan kebebasan-kebebasan yang tercantum di dalam Pernyataan ini tanpa perkecualian apapun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, bahasa, agama, politik atau pendapat yang berlainan, asal mula kebangsaan atau kemasyarakatan, hak milik, kelahiran ataupun kedudukan lain. Di samping itu, tidak diperbolehkan melakukan perbedaan atas dasar kedudukan politik, hukum atau kedudukan internasional dari negara atau daerah dari mana seseorang berasal, baik dari negara yang merdeka, yang berbentuk wilayah-wilayah perwalian, jajahan atau yang berada di bawah batasan kedaulatan yang lain.” Terima kasih. :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun