Harga BBM naik 2000 rupiah. Suka tidak suka, senang tidak senang, harus diikuti karena keputusan sudah diambil.
Harga minyak dunia yang merosot yang dibarengi dgn ironi kenaikan BBM membuat saya sadar bahwa harga 6500 utk premium dan 5500 utk solar BELUM membuat saya menjadi pembeli sejati. Ternyata dengan harga resmi selama ini saya masih harus disubsidi, padahal harga minyak dunia udah turun.
Seandainya harga minyak dunia tidak turun, pasti kenaikan BBM lebih dari 2000 rupiah.
UNTUNGLAH harga minyak dunia turun, jadi kenaikannya CUMA 2000 rupiah.
Kenaikan harga BBM tentunya menyeret naik harga kebutuhan lain, mulai dari beras yang adalah kebutuhan pokok sampai pada harga paket photography yang menurut banyak orang bukan kebutuhan pokok.
Di sisi lain, gaji saya di kantor tidak atau setidaknya belum naik. Kenapa harua naik? Karena harga BBM naik. Biaya operasional pribadi saya naik.
Kenapa gaji saya belum (mungkin tidak akan pernah) naik? Yah alasannya sama, karena harga BBM naik. Biaya operasional (belum termasuk gaji karyawan) kantor juga naik.
Tampaknya pemerintah akan tetap ngotot dan tidak akan menarik keputusannya. Tidak ada pilihan lain, selain melakukan manuver-manuver agar dapat bertahan hidup.
Saya percaya (baca: berharap) pemerintah menepati janjinya utk mengalokasikan 2000 rupiah perliter itu demi semakin mensejahterakan rakyat yang lebih kecil dari saya.
Selama ini dengan penghasilan yang ada saya terpaksa makan tempe 2x seminggu. Sekarang, saya terpaksa harus siap makan tempe 4x atau bahkan 7x seminggu. Toh, tempe sudah memenuhi persyaratan nutrisi.
Saya sadar masih banyak orang yang bernasib lebih buruk daripada saya. Masih banyak orang yang berharap dengan hasil kerja hari ini dia dan anak-anaknya akan bisa setidaknya makan tempe sebagai lauk makan malam. Atau jangan-jangan bahkan tempepun masih dalam impian.
Silakan, Pak, Bu.
Ayo, Pak, Bu.
Kerjakan tugasmu. Mohon perhatikan rakyat kecil yang lebih menderita daripada saya. Beri mereka harapan di tengah kegalauan ini. Beri mereka keyakinan bahwa kemahalan ini tidak sia-sia seperti yang terjadi selama ini. Beri mereka secercah harapan bahwa 2000 rupiah adalah awal dari kelebihbaikan. Buat mereka percaya bahwa mereka membayar sesuatu.
#####
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI