Partai politik Ba'ath merupakan partai politik berhaluan sosio-nasionalisme yang terkenal dengan salah satu tokohnya yakni Saddam Hussein. Secara etimologis Al-Ba’ath berarti kebangkitan. Baathisme adalah ideologi Arab yang berfokus pada pengembangan dan pembentukan negara Arab bersatu melalui kepemimpinan partai pelopor pemerintahan progresif revolusioner. Ideologi ini lahir sebagai bentuk reaksi atas keberadaan imperialisme Barat di negara-negara Arab.
Salah satu hal yang memunculkan pemikiran tersebut adalah kekalahan bangsa Arab di hadapan Negara Israel. Awalnya Baathisme adalah sebuah ide, tetapi dikembangkan oleh karakternya, Michel Aflaq, seorang Kristen yang bersama Al Bithar, seorang Muslim Sunni, menjadi pihak dalam kegiatan resmi dan legal. Ideologi ini berfokus pada kemerdekaan, sosialisme dan nasionalisme Arab (Pan Arabisme). Tujuan umum dari ideologi ini adalah untuk menghidupkan kembali bangsa Arab yang telah dikorupsi oleh imperialisme Barat dengan cara menyatukan bangsa Arab menjadi satu bangsa. Praksis atau praktik dari ideologi Baath dijawantahkan dalam bentuk partai Baath di Suriah. Partai ini menguasai sepenuhnya dua negara utama Arab, Irak dan Suriah. Pada tahun 1940, Zaki al Arsuzi, seorang tokoh Baath, mendirikan partai al Baath al Arabi.
Kemudian pada tahun 1940-an, Aflaq dan Bithar membentuk gerakan dengan slogan persatuan, kebebasan, sosialisme, dan bangsa Arab dengan misi abadi. Pada tahun 1945, Aflaq mencoba mempromosikan gerakan tersebut sebagai sebuah partai politik di Suriah. Namun, pemerintah menolak permintaan tersebut. Dua hal membawa partai Baath ke Irak: sistem pemerintahan monarki Irak dan kudeta pemerintah yang sering terjadi di Irak.
Partai Ba'ath berkuasa di Irak dari kudeta yang dipimpin oleh Abdul Salam Arif yang menggulingkan pemerintahan Abdul Karim Qasim pada tahun 1963. Presiden Arif meninggal dalam kecelakaan helikopter pada 3 April 1966 dan digantikan oleh saudaranya, Abdul Rahman Arif. Presiden Abdul Rahman Arif kemudian digulingkan dalam kudeta pada 17 Juli 1968 oleh Jenderal Hassan al-Bakar. Adanya pengeboman membawa Partai Ba'ath kembali berkuasa di Irak, Hassan al Bakr diangkat menjadi presiden dan Saddam Hussein diangkat menjadi wakil presiden Irak. Pada tahun 1979, Saddam Hussein menjadi Presiden Irak setelah kudeta untuk ke sekian kalinya yang dipimpin oleh Partai Ba'ath.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H