Mohon tunggu...
Simatupang Napogos
Simatupang Napogos Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aktif menulis dan pengamat masalah sosial. Juga menjadi Anggota PPPSU Medan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pandangan Muslim Terhadap Teori Evolusi Charles Darwin

22 November 2023   11:06 Diperbarui: 22 November 2023   11:13 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandangan yang diberikan oleh Charles Darwin  dalam bukunya The Origin Of Spesies adalah dengan  berdasarkan pembuktian menyatakan bahwa  spesies tidak diciptakan dalam bentuk yang sekarang. Namun melalui proses evolusi dari spesies nenek moyangnya. Evolusi tersebut didasari oleh tanda-tanda bukti yang dapat diamati pengaruhnya pada masa lalu hingga sekarang. Bukti tersebut diruntun dari bukti paleontologi, taksonomi, anatomi perbandingan, embriologi, biokimia perbandingan, hingga fisiologi perbandingan.

Sementara pakar muslim  meyakini bahwa Allah swt telah menciptakan langit serta bumi dengan isinya. Hal ini digambarkan Allah swt dalam surat Al Baqoroh ayat 284 dan surat Yasin ayat 82, bahwa Allah swt menciptakan makhluknya dengan begitu indah dan proses ilmiah karena qudratnya sebagai sifat dari Sang Pencipta.

Membahas perbedaan pandangan pada teori Evolusi Charles Darwin dan pakar muslim  memang mengandung pertanyaan. Konsep evolusi didefinisikan sebagai perubahan dalam sifat keturunan dengan modifikasi berkelanjutan dalam tahapan waktu. Sementara pakar muslim berpandangan bahwa manusia diciptakan secara sendiri, tidak berdasarkan evolusi.

Sehingga teoru evolusi Charles Darwin ini merupakan teori materialitis meniadakan Tuhan sebagai pencipta keragaman hayati.  Teori ini berbahaya bagi umat Islam. Karena, transisi tentang proses evolusi pada makhluk hidup bertentangan dengan firman Allah swt yang terdapat dalam surat  Al-Ankabut ayat 20.

Adapun dari teori evolusi Charles Darwin ini, maka para pakar ilmiah dan biologi lainnya mengembangkan teori evolusi lainnya.  Tentunya hal ini akan menambah pengetahuan kita, di mana setiap organisme makhluk hidup dilakukan pendekatan melalui rekontruksi fosil, untuk diteliti anatomi, fisiologis, dan lain sebagainya. Secara ilmiah, manusia masuk dalam kelompok kera besar atau hominidea dan homonioidea karena klasifikasi manusia paling mendekati dengan spesies tersebut.

Sebagai catatan untuk setiap muslim perkembangan ilmu pengetahuan tentunya harus diimbangi dengan keyakinan kita terhadap Allah swt selaku Sang Pencipta alam ini tanpa bantuan dari makhluknya, Namun kita jadikan teori evolusi Charles Darwin sebagai bahan pustaka ilmiah untuk menambah wawasan pengetahuan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun