Mohon tunggu...
Simatupang Napogos
Simatupang Napogos Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aktif menulis dan pengamat masalah sosial. Juga menjadi Anggota PPPSU Medan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Hipertensi dan Hipotensi dengan Benar

29 Agustus 2023   02:00 Diperbarui: 29 Agustus 2023   02:18 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber dari Okezone.Health.com) 

Kita sangat menginginkan hidup sehat agar dapat melakukan aktifitas sehari hari dengan tenang dan semangat. Namun demikian sebagian orang mengalami hipertensi atau hipotensi. Pertanyaan akan timbul, apakah sebenarnya hipertensi dan hipotensi ? Untuk menjawab hal ini kita lihat penjelasan berikut ini.

Hipertensi dan Hipotensi merupakan suatu kondisi atau keadaan yang ditandai dengan tidak normalnya tekanan darah pada tubuh seseorang. Hal ini akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan mulai dari yang ringan sampai berat. Biasanya hipertensi dan hipotensi ini menyebabkan rasa sakit pada kepala.

Hipertensi dan hipotensi merupakan suatu kondisi yang saling bertentangan satu sama lain. Bila hipertensi merupakan suatu kondisi meningkatnya tekanan darah hingga melebihi angka 120/ 80 80 mm Hg. Sedangkan hipotensi merupakan suatu kondisi ketika tekanan darah menurun hingga dibawah 120 / 80 mm Hg. 

Ada beberapa dampak dari hipertensi yaitu : pusing, sakit kepala, pandangan kabur, lemas, nyeri dada, sesak nafas, jantung berdebar debar, sering mimisan, mual dan muntah. Bila dibisrkan hipertensi maka akan meningkat menjadi hipertensi maligna yang menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya seperti: jantung koroner, stroke, dan ginjal.

Sementara hipotensi akan berdampak : pusing, mual dan muntah, lemas, pandangan buram, kehilangan keseimbangan, jantung berdebar debar, sesak nafas, pingsan, susah konsentrasi, kulit pucat dan dingin. Bila dibiarkan hipotensi akan membahayakan bagi seseorang dan menyebabkan syok. Damoak yang timbul adalah tergangginya fungsi organ pasa otak, ginjal, dan jantung dan mengebabkan komplikasi dan kematian. 

Untuk mencegah hipertensi dan hipotensi adalah dengan mengatyr pola makan sehat, minum air sebanyak 1,5 - 2 liter sehari, rutin berolah raga, mengurangi obeditas, menghindari merokok dan minuman beralkohol, dan mengelola stres dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun