Kita tetap mengenang peristuwa pemancangan tiang pertama dilakukan oleh Presiden Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1961 dimana bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan disaksikan oleh ribuan umat Islam. Sejak direncanakan pada tahun 1950 sampai dengan 1965 tidak mengalami banyak kemajuan. Proyek ini tersendat, karena situasi politik yang kurang kondusif. Namun setelah berakhirnya peristiwa G 30 PKI tahun 1965, maka  pada tahun 1966, Menteri Agama KH. Muhammad Dahlan mempelopori kembali pembangunan masjid ini. Kepengurusan dipegang oleh KH. Idham Chalid yang bertindak sebagai Koordinator Panitia Nasional Pembangunan Masjid Istiqlal.
Sebagai catatan Masjid Istiqlal merupakan salah satu bangunan masjid di Indonesia terbesar di Asia Tenggara. Masjid Istiqlal dibangun sebagai wujud rasa syukur kepada Allah swt atas  kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Landasan dan semangat dibangunnya Masjid Istiqlal juga didasari pada keinginan membangun sebuah masjid bertaraf nasional bahkan internasional, dan sekaligus dapat dijadikan identitas dari mayoritas umat Islam di Indonesia.Â
Ide yang secara konkret digagas oleh Menteri Agama KH Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto pada 1950, pada tahun yang sama, 200 sampai 300 tokoh umat Islam berkumpul di bawah kepemimpinan KH Taufiqurrahman untuk membentuk suatu susunan pengurus Yayasan Masjid Istiqlal dengan H Anwar Tjokroaminoto sebagai ketuanya. Tentunya hal ini sebagai bentuk semangat umat Islam di Indonesia dalam mengembangkan ajaran Islam secara murni dan konsekwen.
Masa proses pembangunan yang terjadi dilaksanakan dalam kurun waktu 17 tahun, pada 22 Februari 1978, akhirnya Masjid Istiqlal diresmikan oleh Presiden Soeharto, dan sampai saat ini Masjid Istiqlal kokoh menjadi kebanggaan seluruh Masyarakat Indonesia. Design maket Masjid Istiqlal merupakan karya arsitek F. Silaban dengan sandi Ketuhanan pada 5 Juli 1955. Semoga Masjid Istiqlal menjadi sarana pengembangan dakwah bagi umat Islam di Indonesia sampai saat ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H