Perubahan iklim saat ini sangat ektrim sekali. Lihat saja kondisi tidak jelas dari cuaca yang terjadi, dimana terkadang udara sangat panas sekali diatas 34 derajat dan tiba tiba saja hujan turun membuat udara dingin menjadi 25 derajat keatas. Sebagai dampaknya mamusia mengalami penyakit sesak nafas, tubur terasa terbakar, air mengering, bahkan aspal dapat mencair seperti terlihat di negara India karena suhu udara diatas 46 derajat. Inilah yang menjadi perhatian khusus dari pemerhati lingkungan dunua khususnya PBB sebagai badan dunia.
Dengan kasus yang terjadi ini tersebut, pada tanggal 23 juni 1979 di Bonn Jerman diadakan Konvensi Bonn . Tujuan Konvensi Bonn adalah menumbuhkan kesadaran masyarakat akan kondisi iklim di dunia. Sejak saat itu, Hari Konvensi Bonn diperingati setiap tanggal 23 Juni setiap tahunnya. Inilah pentingnya peringatan sejarah Hari Konvensi Bonn yang dapat meningkatkan semangat merawat lingkungan hidup.Â
Pada peneraoannya kesepakatan Konvensi Bonn  tersebut akhirnya diimplementasikan mulai tahun 2020. Tindak lanjuk yang dilakukan adalah  masing-masing negara yang terikat wajib mengurangi emisi sesuai dengan komitmen mereka masing-masing. Termasuk di Indonesia setelah Konvensi negara negara G-20 di Bali wajib melaksanakan pengurangan emisi dan mendorong penggunaan kendaraan motor dan mobil listrik agar terbentuk iklim normal dan udara bersih. Indonesia sangat mendukung program udara bersih dengan pengunaan mobil listrik dan motor listrik dan didukung oleh masyarakat yang sadar akan linglungan bersih dan sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H