Mohon tunggu...
Simatupang Napogos
Simatupang Napogos Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aktif menulis dan pengamat masalah sosial. Juga menjadi Anggota PPPSU Medan Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Matematika Bukan Hantu yang Menakutkan

14 Maret 2023   09:31 Diperbarui: 14 Maret 2023   09:35 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 ( Dokumen rumusmatematika.id )

                                                                                                    

Sejak dahulu matematika merupakan sesuatu yang menakutkan bagi siswa di sekolah. Betapa tidak, bila memasuki pelajaran matematika maka sikap siswa berbagai macam. Ada yang senang, ada yang keringat dingin, ada yang acuh tak acuh, ada yang malas belajar, ada yang menderita, dan lain lain. Entah mengapa matematika selalu ditakutkan oleh setiap siswa. Padahal belajar matematika sangat menyenangkan, sangat asik, dan sangat mudah bila dibandingkan dengan belajar bahasa inggris, bahasa arab, bahasa indonesia, dan ips. 

Padahal belajar matematika itu sangat mudah dan mengasikkan, lihat saja kita tidak perlu hafalan namun menemukan trik agar dapat menyelesaikan soal matematika. Sebagai contoh mengalikan 12 x 13 = 156 ( hanya 2 detik ), 9995 x 9995 = 99900025 ( hanya 4 detik ), 17 x 11 = 187 ( hanya 2 detik ), dan lain lain. Menghitung luas segitiga tidak perlu repot hanya mengingat bahwa luas segitiga = 1/2 x luas bangun segi empat. Barulah diperoleh luas segitiga = 1/2 x alas x tinggi atau  ( alas x tinggi ): 2 .

Pokoknya sekarang jangan katakan matematika itu sulit namun udah. Jangan katakan matematika itu hafalan namun penemuan. Jangan katakan matematika rumit namun mengasikkan. Dan harus kita lihat manfaat belajar matematika sangat banyak sekali. Bagi siswa yang pandai dalam pelajaran matematika umumnya akan menguasai mata pelajaran lainnya. Ingatlah dalam pelajaran agama ada bab waris dan untuk menghitung besar waris harus menggunakan prinsip dasar matematika. Seorang ahli falak untuk menghitung kapan awal puasa atau 1 syawal dapat dihitung dengan rukyat dengan prinsip dasar trigonometri. 

Apalagi seorang ahli teknologi dan ahli ekonomi wajib tahu prinsip dasar matematika seperti limit, differensial, integral, dan trigonometri. Pokoknya merugilah siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika. Belum lagi dalam kehidupan sehari hari kita perlu menggunakan matematika, misalnya saat belanja ke mall, super market, material, dan lain lain. Penjual menghitung dengan alat modern kalkulator, abacus, dan lain lain. Kita yang mengetahui prinsip dasar operasi matematika tidak perlu repot dan dalam waktu 1 atau 2 menit dapat menghitungnya.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun