Udah gue duga. Pasti akan terjadi pertarungan besar saat Timnas kembali gagal. Gagal apa aja. Apalagi gagal maju ke babak selanjutnya. Saat menang sama Singapura kubu IPL bersorak. ISL tiarap. Saat kalah sama Malaysia, yang IPL berduka, yang ISL tertawa-tawa!
Selalu gitu tiap Timnas keok. Saat Timnas kalah. Satu TV yang nanyangin ISL akan menayangkan kekalahan itu berulang-ulang. TV yang menayangkan IPL, tak lagi memberitakan, kembali rutin memberitakan IPL tapi Liga Premier Inggris. Tak ada lagi berita rombongan timnas pulang tanpa sambutan di Bandara.
Gue gak mau larut dalam perseteruan IPL dan ISL. Yang gue tau, walaupun dulu nggak ada pemain naturalisasi kayak Bachdim dan Gonzales, tapi Timnas masih sempat juara Sea Games di Pilipina, nomor 4 di ASIAN GAMES di Soeul Korea Selatan dengan tendangan pisang okeh kayak Ricky Yakob. Di Piala Asia pun Timnas langganan ikut dengan kehebatan Widodo C Putro.
Jaman itu nggak ada dualisme PSSI dan KPSI. Nggak ada IPL dan ISL. Nggak ada pemain yang nggak dibolehin main di Timnas. Nggak ada pemain yang jadi bintang iklan. Nggak ada pelatih yang main OVJ. Dan tiap keberhasilan Timnas juga nggak masuk infotaimen.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H