Mohon tunggu...
Yanuar Arifianto
Yanuar Arifianto Mohon Tunggu... -

Seorang manusia biasa pemilik web simaskot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ganyang Malaysia! Itulah Teriakan Penyemangat dari Bung Karno, Masih Ingat?

29 Mei 2014   17:09 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:59 815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itulah kutipan sederhana dari Pidato Presiden Soekarno yang digelorakan penuh semangat pada 27 Juli 1963. Pidato tersebut disuarakan dalam rangka protes Indonesia tentang pembentukan negara Malaysia yang kala itu dianggap Soekarno sebagai negara Boneka Inggris di Asia Tenggara. Dikutip dari unic-banget.blogspot.com, sebelumnya memang hubungan kedua negara satu rumpun tersebut sudah tidak harmonis. KBRI Indonesia dirusak oleh para pengunjuk rasa. Ada pula isu bendera merah putih dan lambang negara diinjak-injak. Mendengar peristiwa tersebut Soekarno Geram.

Puncaknya, Soekarno langsung mencetuskan Dwikora (Dwi Komando Rakyat) yang isinya: 1. Pertinggi ketahanan revolusi Indonesia, dan 2. Bantu Perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Sarawak dan Sabah, untuk menghancurkan Malaysia. Inilah peristiwa yang mengawali istilah “Ganyang Malaysia!” berkumandang di seluruh nusantara. Ribuan orang mendaftarkan diri sebagai sukarelawan bergabung bersama pasukan TNI untuk berperang di perbatasan Kalimantan Utara dan Sabah-Serawak. Pecahlah perang gerilya antara Indonesia dan Malaysia di Pulau Borneo itu.

Dengan perjuangan yang tidak kenal lelah ditambah semangat yang kian membara akhirnya TNI dibantu rakyat yang menjadi sukarelawan berhasil mendesak pasukan Malaysia. Akhirnya Malaysia langsung meminta bantuan Inggris. Tidak lama kemudian Inggris langsung mengirimkan sekitar satu batalyon pasukan komando Special Air Services (SAS) yang terkenal sebagai pasukan elite terbaik yang dimiliki oleh Inggris. Selain itu Inggris juga mengutus pasukan Gurkha dan SAS tambahan dari Selandia Baru. Perang berlangsung kurang lebih selama tiga tahun. Jatuhnya Soekarno sebagai presiden RI yang digantikan Soeharto adalah akhir dari perang tersebut, Soeharto kemudian tidak mau meneruskan konflik tersebut dan lebih memilih hidup damai dengan negara serumpun itu. Hingga saat ini tidak mengherankan jika sering terjadi gesekan diantara kedua negara, mulai dari masalah perbatasan hingga masalah perlakuan tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun