Mohon tunggu...
simanjah unsika
simanjah unsika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Si Manjah Unsika merupakan tim PKM-PM tahun 2024 yang memiliki program mengolah minyak jelantah menjadi pengharum ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Jangan Dibuang! Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Pengharum Ruangan dengan Cara Ini!

23 Juli 2024   19:07 Diperbarui: 23 Juli 2024   19:35 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: (food.detik.com) 

Pernahkah Anda membayangkan bahwa minyak jelantah yang biasanya dibuang begitu saja bisa disulap menjadi barang yang lebih bermanfaat atau bahkan menghasilkan pundi-pundi rupiah?

Siapa sangka, limbah dapur yang sering dianggap tidak berguna ini sebenarnya memiliki potensi menjadi pengharum ruangan yang segar dan ramah lingkungan, lho!

Nah, untuk mewujudkan potensi luar biasa ini, Si Manjah punya cara jitu yang bisa Anda coba sendiri di rumah. Pengolahan minyak jelantah menjadi pengharum ruangan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi pemurnian minyak yang mudah, aman, serta ramah lingkungan. Proses ini tidak hanya mengubah minyak jelantah menjadi pengharum ruangan yang segar, tetapi juga mampu membantu mengatasi masalah pencemaran lingkungan. Teknologi pemurnian ini efektif menghilangkan berbagai kontaminan dari minyak jelantah dan menjadikannya bahan yang lebih aman serta berkualitas tinggi. 

Penasaran? Si Manjah akan mengungkap langkah rahasia yang bisa mengubah minyak jelantah menjadi pengharum ruangan! Namun sebelum itu, apakah Anda sudah tahu apa itu teknologi pemurnian minyak jelantah?

 

Sumber: (arangbriketjakarta.com)
Sumber: (arangbriketjakarta.com)

Teknologi pemurnian minyak jelantah merupakan kunci untuk mengubah limbah dapur menjadi pengharum ruangan yang ramah lingkungan. Teknologi ini memanfaatkan adsorben dari arang batok. Arang batok merupakan arang aktif yang dapat membantu proses fisika pada minyak melalui proses perendaman dengan suhu ruang selama 48 jam. Arang aktif hasil aktivasi fisika terlihat berwarna hitam dan mengkilat. Warna hitam ini diperoleh dari proses pemurnian minyak tanpa penggunaan bahan kimia. Proses ini dapat menurunkan kadar air dalam minyak, asam lemak bebas, bilangan peroksida, serta kekeruhan dalam minyak jelantah yang telah digunakan berulang kali.

Pemurnian minyak akan memudahkan proses pengolahan minyak jelantah menjadi pengharum ruangan yang ramah lingkungan dan berkualitas tinggi. Siapkah Anda mencobanya? Yuk, kita mulai!

Sebelum masuk ke proses pengolahan, siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Bahan yang dibutuhkan seperti minyak jelantah yang telah direndam di dalam arang batok selama 48 jam sebanyak 200 mL, 14 gr bubuk agar plain, 2 batang lilin, pewarna makanan dan garam secukupnya,  serta 10 mL fragrance oil. Kemudian untuk alat yang dibutuhkan antara lain, kompor, cetakan pengharum ruangan, panci, saringan minyak, serta sendok sayur. Langkah selanjutnya yaitu panaskan 200 mL minyak jelantah. Setelah dirasa cukup hangat, masukkan 14 gr bubuk agar plain kemudian aduk. Sembari mengaduk, tambahkan 2 batang lilin ke dalam campuran minyak, aduk minyak hingga lilin menjadi larut. Kemudian, tambahkan pewarna makanan hingga campuran minyak memiliki warna yang cantik. Setelah itu, tambahkan sejumput garam ke dalam minyak. Garam berfungsi sebagai pengawet alami untuk pengharum ruangan. Lalu, tambahkan 10 mL fragrance oil ke dalam campuran minyak tersebut dan aduk kembali. Matikan kompor dan tunggu hingga campuran minyak menjadi hangat. Apabila sudah hangat, pindahkan campuran minyak ke dalam cetakan dan padatkan di suhu ruang. Anda bisa menambahkan bunga kering di atasnya untuk mempercantik tampilannya, lalu pengharum ruangan siap digunakan.

Sumber: (Dokumentasi Si Manjah, 2024)
Sumber: (Dokumentasi Si Manjah, 2024)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun