Pertumbuhan pada masa remaja putri menuntut kebutuhan nutrisi yang tinggi agar tercapai potensi pertumbuhan secara maksimal karena nutrisi dan pertumbuhan merupakan hubungan integral. Hal itu disampaikan  Prastiwi Yuni Anita Sari, AMG., petugas gizi dari Puskesmas Godean II saat melakukan sosialisasi Tablet Tambah Darah (TTD) kepada siswi MAN 1 Sleman di aula madrasah, Rabu (20/7/2022).
Menurut Prastiwi, tidak terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada masa remaja putri dapat berakibat terlambatnya pematangan seksual dan hambatan pertumbuhan linear. Pada masa ini  nutrisi sangat penting untuk mencegah terjadinya penyakit kronik yang terkait nutrisi pada masa dewasa kelak, seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, kanker dan osteoporosis.
"Pada masa remaja terjadi perubahan biologik dan fisiologik tubuh yang spesifik sesuai gender (gender specific) sehingga kebutuhan Gizi berbeda. Exp : Remaja perempuan membutuhkan zat besi lebih banyak karena mengalami menstruasi setiap bulan," papar Prastiwi didampingi sih Purnami dan  Lathifah Asti Nugraheni, Pembina Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Siti Burhanah.
"Remaja putri (usia 10 -19 tahun) merupakan bagian dari WUS yang harus diperhatikan karena merupakan calon ibu dalam keluarga saat menikah nanti.
Penanggulangan anemia pada remaja putri yaitu dengan pemberian tablet tambah darah sebagai persiapan untuk menjadi ibu hamil," lanjut Prastiwi
Ia menambahkan bahwa wanita hamil membutuhkan zat besi untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Akibat kekurangan zat besi pada ibu hamil antara lain akan mengalami keguguran, bayi berat lahir rendah (BBLR) dan perdarahan, yang menjadi penyebab tertinggi kematian ibu melahirkan. Dengan demikian penambahan Tablet Tambah Darah (TTD) bagi para remaja putri sangat penting. (smn)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H