Mohon tunggu...
Siman
Siman Mohon Tunggu... Guru - Tidak Ada Kata Terlambat untuk Belajar, Setiap Langkah adalah Ibadah

Guru

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tanda -Tanda Kehidupan Itu Berada di Tulang Ekor

5 Februari 2022   14:59 Diperbarui: 5 Februari 2022   15:09 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Substansi dari ajaran islam adalah berusaha untuk membuat orang lain bahagia. Ingkar janji pasti membuat orang lain kecewa. Ini sesungguhnya pesan substansi dari Q.S Al-Baqarah: 27.

Hal tersebut disampaikan Drs.H.Soir,M.S.I, Kepala Madrasah (Kamad) ketika menyampaikan materi kajian Jumat. Kajian yang diselenggarakan di Asrama Al Uswah MAN 1 Sleman, Jumat (4/2/2022). Kajian Jumat merupakan salah satu program kerja asrama ini wajib diikuti semua siswa yang tinggal di asrama sejumlah 60 siswa.

"Maka dalam kehidupan ini hendaklah senantiasa memberikan harapan kebahagian. Kebahgiaan yang sesungguhnya adalah ketika kita dapat membahagiakan orang lain.  Senang melihat orang lain senang , Sedih melihat orang lain sedih. Jangan  senang melihat orang lain sedih. Sedih melihat orang lain senang, apalagi senangnya membuat orang lain sedih," papar Kamad

Seain itu , ia menjelaskan bahwa tanda-anda kehidupan itu berada di tulang ekor. "Adalah Ibrahim al-Baijuri dalam kitab Tuhfatul Murid, Hasyiyah Jauharut Tauhid, menjelaskan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, maka seluruh jasadnya hancur, kecuali bagian tulang ekor (brutu). Sedangkan teori atomistik Asy'ariyah menyatakan ketika Allah menciptakan atom suatu tubuh, Dia juga menciptakan aksiden-eksiden yang membuatnya ada. Pada momen  otom ini musnah, dia menggantinya dengan atom yang sama, dengan menciptakan aksiden-aksiden yang sama pula,"lanjutnya.

"Teori atomistik Asy'ariyah ini, sejalan dengan pemikiran al-Baejuri dalam menjelaskan hari kebangkitan, kedua berada pada titik temu, bahwa 'sisa' tulang ekor (brutu) itu merupakan eksistensi atom dan aksiden-aksidennya, yang kala ketika Allah membangkitan manusia, tinggal menghidupkan kembali  atom dan aksiden-aksidennya," pungkasnya.(smn)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun