Mohon tunggu...
Lyfe

Ada yang Salahkah dengan Bimbingan Belajar?

19 Oktober 2015   15:59 Diperbarui: 19 Oktober 2015   17:45 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini kebanyakan bimbingan belajar mengharuskan murid siap mengerjakan soal, akhirnya bimbingan belajar pun hanya memberi rumus dan kita harus latihan-latihan soal terus menerus, tanpa diajarkan konsepnya, dan mengakibatkan si murid hanya siap ujian tetapi tidak mempunyai konsep yang kuat untuk melanjutkan ilmu di tahap berikut nya, contohnya kuliah.

Kebanyakan murid bimbingan belajar yang lolos PTN ataupun PTS hanya mampu mengerjakan soal yang dia hafal tipenya, tanpa tau konsepnya gimana, akhirnya mengalami masalah dalam kuliahnya. Saya juga sempat mengikuti bimbingan belajar khusus alumni yang hanya menjelaskan rumus dengan cara membahas soal tanpa konsep yang kuat, akhirnya ketika ketemu soal dengan tipe lain saya pun tidak bisa menjawab.

Seharusnya soal itu untuk menguji konsep yang kita sudah punya, bukannya dasar untuk belajar, memang untuk ujian masuk PTN, kita harus bisa mengerjakan soalnya, tetapi caranya salah karena saat kita hanya mengerjakan soal-soal terus tanpa mengerti konsep seolah-olah kita menghafal rumus ataupun soalnya.

Sebenarnya dengan mengerti konsep yang kuat, kita bisa mempersingkat hafalan rumus-rumus, dengan cara menjabarkan konsep, kadang-kadang beberapa rumus bisa kita dapatkan tanpa harus menghafal puluhan rumus, seharusnya guru-guru bimbingan belajar pintar-pintar mempersingkat sebanyak-banyak nya rumus dengan menjelaskan konsep, sehingga tidak harus pusing menghafalkan ratusan rumus untuk sebuah ujian

Walaupun tidak semua bimbingan belajar seperti itu, tapi kebanyakan kita di doktrin untuk menghafal rumus atau cara cepat untuk dipergunakan menjawab soal, seharusnya rumus itu dimengerti bukannya dihafal, kesalahan seperti ini mengakibatkan anak-anak muda bangsa tidak kreatif ataupun bisa menghasilkan karya-karya.

Bimbingan belajar dijadikan upaya lolos UN, SBMPTN dan Ujian Mandiri PTN. Karena kurang kepercayaan terhadap apa yang dipelajari di sekolah bisa meloloskan UN, SBMPTN dan Ujian Mandiri PTN. Apakah ada yang salah atau kurang cukupkah hanya belajar di sekolah?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun