JEMBER-Sepanjang bulan Januari dan Februari 2016 ini pencatatan inflasi Kabupaten Jember memang tidak tinggi, bahkan data yang diberikan oleh Kasi Distribusi Badan Pusat Statistik Jember, Ahmad Iswardi kepada Jawa Pos Radar Jember jelas disampaikan bahwa saat ini Jember menduduki inflasi terendah kedua setelah Kabupaten Probolinggo, selasa (9/2).
Menurut Iswardi, angka infasi Kabupaten Jember sebesar 0,43 persen tersebut merupakan terendah kedua di Provinsi Jawa Timur. “Keberhasilan akan rendahnya angka inflasi Kabupaten Jember tentu karena peran semua pihak,” tegasnya.
Disamping itu, juga dijelaskan bahwa sumbangan inflasi yang cukup besar di Kabupaten Jember adalah tarif listrik. Hal ini terjadi karena dicabutnya subsidi listrik untuk masyarakat tidak mampu golongan R1 900 Volt Ampere (VA). “Tingginya inflasi listrik disebabkan pencabutan subsidi listrik bagi masyarakat menengah ke bawah oleh pemerintah,” ujar Iswardi saat ditemui di ruangannya.
Dari sekian banyak sumbangan inflasi yang ada hanya tarif listrik yang menjadi penyumbang inflasi terbesar di Kabupaten Jember dibandingkan dengan komoditas penyumbang inflasi lainnya seperti kenaikan harga bawang merah, daging ayam ras, telur ayam ras, tomat sayur dan tarif kereta api.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H