Mohon tunggu...
Abdus Syukur
Abdus Syukur Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Aktivis dan mahasiswa dari Universitas Jember (UNEJ), lahir di Situbondo, Jawa Timur, 4 April 1994; pernah sebagai Direktur Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cabang Jember 2014-2015, Wakil Sekretaris Umum Bidang Hubungan Antar Lembaga Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cabang Jember 2014-2015, Wakil Sekretaris Umum dan Ketua Bidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi (KPP) Komisariat Pertanian 2014-2015, Ketua Umum Komisariat Pertanian 2015-2016, Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) HMI Cabang Jember 2016-2017 dan saat ini masih menjabat sebagai Ketua Bidang Pengembangan Profesi HMI Cabang Jember

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hari ke-39 Adem Ayem Pertanian

29 Mei 2015   03:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:29 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini bukan suatu ketika, bukan juga pada jam yang menentu. Tapi ini merupakan sebuah kejadian, komisariat organisasi yang konon katanya “besar”. Dan sekarang masih saja berlangsung ivent yang dipentingkan itu, pelaksanaan musyawarah anggota komisariat. Ya, momentum kongres kecil-kecilan kalau saya bilang, haha... soalnya biasa-biasa saja tuh, gak tegang-tegang amat! Tulisan ini utamanya saya tujukan kepada para elite komisariat yang, akan menyudahi masa kepengurusannya, wa bil khusus saudara ketua umum. Muncul begitu saja, paparan tentang apa yang disebut kebobrokan, keterpurukan dari akibat adem ayem ini. Semua digemparkan, kita tahu, sekarang adalah hari ke-39 rapat anggota komisariat pertanian.
Banyak opini menarik yang berkembang selama ini perihal pertanian, tentang rapat anggota komisariat (RAK) dan segala hal yang terjadi. Apa gerangan yang sebenarnya? Dalam prosesnya tak ada gelora yang berapi-api, seakan-akan tidak ada niatan untuk merampungkan kegiatan tersebut, alhasil kemoloran waktu terjadi. 19 april lalu merupakan openingnnya, tetapi hingga tulisan ini dipublikasikan belum ada inisiasi dari pengurus untuk melanjutkan rapat tersebut. Berlalu lama, berhari-hari pertanian adem ayem saja. Huft
Dari ulasan diatas sungguh memprihatinkan, menyaksikan komisariat yang berusia ini harus mengalami perubahan yang demikian, hal ini menggambarkan betapa pentingnya kehadiran sang revolusioner, sosok pembaharu yang dapat memperbaiki pertanian dikepengurusan kedepannya. Tapi apa boleh buat, tidak ada kepastian dalam politik, harapan seseorang tak selamanya berbuah manis, apa lagi jaminan. Kalau boleh saya merumuskan, ego membuat semua ini menunda-nunda, membuat langkah yang mengantarkan pada ketidakpastian. Meskipun memang pada akhirnya juga akan selesai.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun