Mohon tunggu...
Silvy novia khoierunisa
Silvy novia khoierunisa Mohon Tunggu... Ilmuwan - Biology Student

“The more I read, the more I acquire, the more certain I am that I know nothing.” — Voltaire

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Covid-19 dan Pendidikan di Indonesia

5 Januari 2021   00:46 Diperbarui: 5 Januari 2021   00:55 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

          World Health Organization (WHO) melaporkan adanya kasus  pneumonia dengan etiologi (penyebab) yang tidak jelas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada 31 Desember 2019, sampai akhirnya diketahui itu merupakan coronavirus jenis baru atau yang sekarang disebut sebagai SARS-CoV-2 (Kemenkes RI,2020).. Virus ini menular sangat cepat dan telah menyebar hampir ke semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan saja. Sehingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Kasus ini terus berkembang hingga saat ini. Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang ditularkan secara zoonosis (antara hewan dan manusia) dan dapat menyebabkan gejala ringan hingga berat (Kemenkes RI, 2020).  

            Pandemi COVID-19 telah memberikan perubahan pada pola aktivitas di berbagai aspek kehidupan di seluruh dunia (Cahyati & Kusumah, 2020). Salah satu aspek kehidupan yang terkena oleh dampak pandemi Covid-19 yaitu di bidang pendidikan (Ariadhy dkk., 2020). Sebagian besar negara memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi, dan universitas. Pandemi Covid-19 di Indonesia memberikan dampak pada pendidikan di tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan juga perguruan tinggi (Purwanto dkk., 2020). Pada tanggal 24 maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID yang menyatakan bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh. Sistem pembelajaran daring dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah. Solusinya, guru dituntut dapat mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

            Saya temukan di lapangan masih jauh dari kata lancar dalam menjalankan pembelajaran daring ini. Semua elemen pendidikan masih perlu banyak evaluasi dan peningkatan. Guru mendapat tantangan harus bisa untuk memanfaatkan teknologi yang ada, dan menyesuaikan diri untuk bisa mengajar di depan laptop atau HP. Tak jarang kita menemukan guru atau dosen yang kesulitan untuk menggunakan teknologi terbaru, ditambah lagi keputusan untuk sekolah daring yang cukup cepat ini jadi mengharuskan semua orang untuk cepat beradaptasi dengan keadaan. Kondisi ini menjadi salahsatu hambatan dalam pelaksanaan sekolah daring.

            Murid juga mendapat tantangan yang tak kalah besar. Banyak murid yang merasa tidak biasa dan sulit berkonsentrasi saat melaksanakan sekolah daring. Sekolah daring sangat dipengaruhi oleh lingkungan di rumah murid. Belum lagi keadaan ekonomi setiap anak yang berbeda, sehingga tak jarang murid yang rumahnya berdekatan harus sekolah bersama karena tidak memiliki gawai, tidak memiliki kuota internet, atau keadaan sinyal yang kurang baik. Selanjutnya dari sisi orang tua juga banyak yang mengeluhkan merasa kesulitan dalam mendampingi anaknya. Kesulitan tersebut ada yang diakibatkan karena keterbatasan ilmu, misalnya dalam pendampingan belajar dan mengerjakan tugas. Ada juga yang kesulitan dalam mengkondisikan anaknya untuk belajar.

            Oleh karena itu, perlu adanya penanggulangan dampak Covid-19 ini pada bidang pendidikan. Salah satu tri dharma perguruan tinggi adalah pengabdian pada masyarakat. Dengan adanya program kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia, mahasiswa bisa hadir untuk memberikan kontribusi pada masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan dampak COVID-19. Kegiatan KKN Tematik II ini dilakukan oleh lebih dari tiga ribu mahasiswa yang tersebar di seluruh Indonesia. Dan diharapkan kegiatan ini mampu meringankan dampak Covid-19 pada bidang pendidikan, baik pada guru, orang tua, ataupun siswanya.

Referensi

Ariadhy, S. Y., Nurohman, S., Arkum, D., Handini, W., & Ferdiana. (2020). Pelatihan Pembelajaran Jarak Jauh di Era Pandemi COVID-19. Jurnal Anoa. 1(3), 220-226.

Cahyati, N. & Kusumah, R. (2020). Peran Orang Tua dalam Menerapkan Pembelajaran di Rumah Saat Pndemi COVID-19. Jurnal Golden Age. 4(1), 152-159.

Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19. Journal of Business &Entrepreneurship. 2(2), 83-92

Kementrian Kesehatan RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID19). Jakarta Selatan: Kementrian Kesehatan RI

Misno, A.B.P., Junediyono., Nurhadi. (2020). Covid-19. Pustaka Amma Alamiah, ISBN: 978-623-92323-5-1.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun