Malang -- Mahasiswa peserta MBKM Bina Desa 2023 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Surabaya melakukan salah satu kegiatan program MBKM yaitu Bina Desa. Kegiatan ini bertepatan di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Bina Desa dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan Maret, April, dan Mei. Kelompok Bina Desa dengan beranggotakan 5 orang yaitu Indah Dwi Wahyuningsih, Mordekhai Yosep Susianto, Silviya Nur Ridha, Rionaldo Fauzan Hilmy, dan Aditya Putra Permaji dengan Dosen Pembimbing Lapangan Ir. Kindriari Nurma Wahyusi, M.T dan Ir. Caecilia Pujiastusi, M.T.
Kelompok Bina Desa memiliki beberapa program inovasi, salah satunya yaitu Perancangan Alat Pirolisator Untuk Pembuatan Briket Dari Limbah Kulit Kopi. Beberapa warga Desa Bocek memiliki perkebunan kopi yang cukup luas dengan hasil tani yang sudah banyak dikirimkan ke luar kota hingga luar negri, akan tetapi pengolahan kopi ini kurang maksimal, dikarenakan yang dimanfaatkan hanya biji kopi sedangkan kulit kopinya hanya dijadikan sebagai pakan ternak. Untuk menaikkan nilai ekonomis dari kulit kopi, maka mahasiswa KKN Bina Desa membuat sebuah Alat Pirolisator Untuk Pembuatan Briket Dari Limbah Kulit Kopi.
Proses pirolisis dapat dibagi menjadi pirolisis lambat (slow pyrolysis), pirolisis cepat (fast pyrolysis), dan pirolisis sangat cepat (flash pyrolysis). Semua proses tersebut dibedakan berdasarkan perbedaan temperatur selama proses pirolisis. Pirolisis lambat ditandai dengan temperatur operasi yang lebih rendah dari 300-400C. Proses ini memiliki keuntungan yang tidak memerlukan pasokan energi yang sangat besar dibandingkan dengan proses pirolisis lainnya. Pirolilis lambat menghasilkan cairan yang sedikit sedangkan gas dan arang lebih banyak dihasilkan. Selanjutnya yaitu pirolisis cepat (fast pyrolysis)  dan sangat cepat (flash pyrolisis) beroperasi pada suhu tinggi antara 400-700C, sehingga proses pemadaman lebih cepat. Semua produk  pirolisis dapat digunakan sebagai bahan bakar biobriket, karbon aktif, syngas, biochar dan bio-oil.
Perancangan alat pirolisator ini dilakukan dengan menghubungkan tong besi pembakaran dengan tong plastik besar yang berisi pipa stainless steel sebagai kondensor untuk menghasilkan produk samping berupa asap cair, sehingga asap cair yang dihasilkan pada saat proses pembakaran tidak menyebabkan polusi udara. Selain itu, asap cair yang dihasilkan dapat diolah lebih lanjut untuk pestisida atau sebagai pelapis kayu agar kayu lebih awet dan tampak mengkilat. Pada proses pembakaran kelompok bina desa desa bocek menggunakan api kecil dengan waktu yang lama untuk menghasilkan asap pembakaran dengan jumlah yang banyak, sehingga dapat menghasilkan produk samping berupa asap cair. Setelah dilakukan pembakaran limbah kulit kopi selanjutnya menumbuk kulit kopi yang sudah menjadi arang. Setelah dilakukan penumbukan, dilanjutkan dengan penyaringan agar didapatkan tekstur yang lebih halus dan seragam. Bubuk arang yang sudah disaring kemudian dicampurkan dengan tepung tapioka dan air mendidih agar menjadi lebih rekat, selanjutnya dipress untuk pencetakkan dan sekaligus menghilangkan kadar air. Setelah dicetak dilakukan proses pengeringan di bawah panas matahari untuk menghilangkan kadar air yang masih tersisa di dalam briket kulit kopi.
Pelatihan dan sosialisasi akan menjadi tahap akhir dari kegiatan KKN Bina Desa UPNVJT. Sosialisasi dan pelatihan ini dilakukan pada awal bulan Juni. Sasaran sosialisasi dan pelatihan ini ditunjukkan pada kepada seluruh warga Desa Bocek, terutama kepada Ibu-Ibu PKK Desa Bocek, Kelompok Wanita Tani Desa Bocek, dan beberapa perangkat desa, dengan adanya sosialisasi dan pelatihan ini diharapkan beberapa program kerja yang telah dilaksanakan dapat dijalankan secara berkelanjutan dengan inovasi yang lebih baru oleh warga Desa Bocek, selain itu dapat dijadikan salah satu ide usaha untuk menambah penghasilan warga Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang serta meningkatkan nilai ekonomis dari pemanfaatan limbah kulit kopi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H