Di tengah kerumunan entitas yang ada di masyarakat, hadirnya seorang pemuda sebagai individu yang unik, aktif, dan haus akan ambisi dalam memperoleh wawasan serta menciptakan perubahan. Seorang pemuda tidak akan pernah habis semangat dan mental perjuangannya atas dasar ideologi yang tertanam dalam diri mereka untuk mencapai suatu tujuan yang ingin mereka tempuh. Pemuda kerap kali pula dikatakan sebagai generasi penerus yang akan menumpu dan bertanggung jawab untuk dapat membuat kemajuan suatu bangsa.Â
Dalam prosesnya pemuda sering kali menghasilkan peran-peran penting yang dapat membuat tujuannya dalam memajukan bangsa dan negara dapat sedikit demi sedikit  terwujud. Selain itu peran yang dihasilkan oleh pemuda juga dapat berfungsi sebagai akselerasi yang membantu terwujudnya partisipasi aktif dalam kegiatan perpolitikan di indonesia termasuk dalam PEMILU (Pemilihan Umum). Dengan begitu pemuda dalam hal ini dapat berdiri sebagai agen aktif yang menghadirkan perubahan dan menciptakan keindahan dalam menciptakan politik aktif salah satunya dalam rangka penyelenggaran PEMILU 2024.Â
Indonesia menjadi salah satu dari sebagian besar negara di dunia yang menerapkan pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dalam ajang pelaksanaan pemilihan para wakil rakyat menggunakan suara warga negara. Diadakannya pemilu dapat memberikan kesempatan kepada seluruh warga negara untuk bisa merealisasikan cita-cita, tujuan, dan keinginan untuk memiliki  kehidupan yang lebih baik serta sejahtera. Misalnya melalui pemilihan umum yang diadakan di tahun 2014 dapat memunculkan beberapa kemajuan positif dengan terbentuknya masyarakat yang adil, makmur, sejahtera, memiliki kebebasan dalam berekspresi dan berkehendak,serta memperoleh akses dalam untuk memenuhi hak-hak mereka sebagai warga negara, sehingga pemilu dalam hal ini dapat dijadikan jalan bagi masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Â
Lika Liku Jejak Pemilihan Umum
Ketika kita berbicara mengenai perpolitikan di indonesia, saat ini diperkirakan sedang memasuki ramainya pembicaraan mengenai pelaksanaan pemilihan umum untuk tahun 2024 mendatang. Berbagai simpang siur, isu dan informasi yang ditampilkan oleh media cetak dan elektronik terus mengupdate dan memprediksi gelagat para calon pemimpin negara yang terlihat dapat mampu bertanggung jawab demi mewujudkan cita-cita dan kesejahteraan rakyatnya. Suapan demi suapan yang disajikan oleh berbagai media dapat mengantarkan kita untuk dapat menimbang informasi, sehingga dapat memilih pemimpin negara yang ideal dan selaras dengan mimpi, hak, dan suara para rakyat.Â
Dilain sisi, politik di indonesia secara keseluruhan saat ini juga dinilai terjun dalam keadaaan yang carut marut. Banyak diantara serangkaian fenomena yang terjadi hingga dapat memunculkan titik dimana perpolitikan indonesia saat ini mengalami kemunduran, misalnya adanya penyuapan, korupsi, penggulingan pimpinan dengan cara kotor, dan hal lainnya yang tidak dapat dipahami dimata masyarakat yang awam. Pemuda yang termasuk sebagai generasi muda memiliki kontribusi penting untuk dapat merubah keadaan politik saat ini menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Sebagaimana yang tertuang dalam UU RI No.40 tahun 2009 tentang kepemudaan berbunyi "pemuda berperan aktif untuk dapat memberikan kekuatan terhadap moral, kontrol sosial, serta agen perubahan dalam berbagai aspek pembangunan sosial" oleh karena itu, peran yang ada dalam diri seorang pemuda dapat menjadi kunci keberhasilan yang melahirkan negara Indonesia yang diikat oleh tingginya nilai-nilai persatuan diatas keberagaman yang dimiliki oleh bangsa indonesia.Â
Kembali pada perbincangan mengenai pemilu tentunya ditemukan lebih dari satu aspek yang dapat mengakibatkan pelaksanaan pemilihan umum tidak terlaksana dengan baik, sesuai, dan menghasilkan putusan yang adil. Misalnya saja hal ini dapat terlihat dengan fenomena meningkatkan angka golput yang diadakan pada setiap pemilihan umum. Tidak hanya itu jika dilihat dari pemilu di tahun 2019, berdasarkan penelitian yang dilakukan (Ardipandanto, A, 2019) ditemukan beberapa permasalah dalam pemilu seperti penanganan logistik pemilu termasuk kotak suara tidak tersegel, banyak surat suara yang tertukar antar daerah pemilihan, dan kesulitan dari KPU sebagai penyelenggara untuk dapat mengurutkan data pemilih secara komprehensif.Â
Berkaca dari pembahasan sebelumnya seharusnya dengan diadakannya pemilu juga harus dibarengi dengan persiapan sosialisasi dan pemahaman yang matang baik diterima untuk masyarakat agar dapat menggunakan haknya dalam memilih dengan cerdas dan efisien. Namun hal itu sepertinya tidak terlihat demikian, hal itu dapat dilihat dari ditemukannya beberapa permasalahan lainnya yakni pemilu serentak tetap membuat terjadinya pemborosan waktu dalam tenggat pemilu dan tidak menutup kemungkinan untuk menghadirkan konflik dan berbagai gesekan di antara pihak-pihak yang mengalami kerugian. Lalu terdapat pula beberapa permasalah mengenai kebenaran data para pemilik hak suara yang pada akhirnya menghasilkan kesalahan berupa banyak dari warga yang terdaftar ganda, yakni yang sudah meninggal dunia, atau pemilih yang pindah domisili. Sampai pada titik permasalahan yang paling buruk dan tidak terprediksi sebagai dampak dari adanya pemilihan umum secara serentak yaitu banyaknya korban jiwa yang ditimbulkan dari adanya pemilu serentak, tercatat sebanyak 527 petugas KPPS meninggal dunia dan jatuh sakit diduga karena kelelahan dari beban kerja dalam penyelenggaraan pemilu. Pada akhirnya hal itu dapat memberikan pemahaman kepada kita pula bahwa pemilihan umum tidak hanya menimbulkan serangkaian permasalahan yang merugikan tetapi juga duga yang mendalam bagi orang-orang yang ditinggalkan.Â
Dari serangkaian perbincangan mengenai pemilihan umum dengan segelintir masalah-masalah yang ditimbulkan olehnya hingga menyadarkan bahwa sesungguhnya banyak aspek-aspek dalam pemilihan umum yang harus dibenahi dan diperbaiki untuk dapat memaksimalkan perolehan hasil yang lebih baik dengan memotong pula efek negatif yang dihasilkannya. Banyak sekali hal-hal yang harus diperbaiki dari adanya permasalahan yang ditimbulkan oleh pemilu, misalnya seperti pengefektifan struktur secara keseluruhan termasuk pihak penyelenggara, pelaksanaan, dan sistem kerja yang sehat dan efisien. Terdapat peristiwa dimana tidak sedikit pula ditemukan masyarakat yang awam akan pengetahuan yang matang mengenai prosedur dari pemilihan umum menyadarkan kita bahwa pendidikan politik termasuk dalam hal pemilihan umum juga penting untuk dilakukan. Dengan demikian diperlukan peran aktif pada seluruh lembaga dan elemen masyarakat termasuk pemuda dalam menyelesaikan permasalahan polemik perpolitikan di indonesia salah satunya yakni pemilu.Â
Partisipasi Politik Pemuda Dalam Bingkai Pemilihan Umum
Dalam sebuah negara yang demokrasi sudah menjadi kewajiban yang patut diketahui khalayak masyarakat secara luas untuk dapat melakukan partisipasi politik sebagai hal yang substansial. Namun faktanya, masyarakat yakni warga negara yang berlaku sebagai individu yang sudah seharusnya melakukan aktivitas politik secara aktif tidak mengetahui dan paham dengan matang mengenai pentingnya partisipasi politik yang seharusnya dilakukan. Terdapat alasan yang mendasar pula apabila partisipasi politik menjadi indikator kualitas demokrasi, maka dari itu harus dilihat mengenai tinggi atau rendahnya suatu partisipasi politik dapat dilakukan. Perlu diketahui pula bahwa partisipasi politik merupakan serangkaian kegiatan baik dilakukan oleh perorangan atau kelompok untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan dan kehidupan politik, misalnya yakni memilih wakil rakyat termasuk calon pemimpin negara yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk dapat mempengaruhi kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Â