Mohon tunggu...
Silvi Sayyidatun Nisa
Silvi Sayyidatun Nisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya seorang mahasiswa universitas Ibn Khaldun bogor

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Komunikasi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0

3 Januari 2024   18:33 Diperbarui: 3 Januari 2024   18:43 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Komunikasi baru digital dan juga Industri 4.0 telah mengubah cara Pendidik dalam menjalankan tugasnya. Era revolusi industri 4.0 adalah era dimana perubahan semua sistem manual menjadi sistem digital. Revolusi Industri 4.0 merupakan era inovasi   disruptif,  dimana inovasi seperti ini akan berkembang dengan sangat  pesat, sehingga  mampu  membantu terciptanya sesuatu yang baru. Dalam menghadapi inovasi tersebut, pendidikan juga merupakan hal penting yang dituntut untuk mengalami perubahan. Era pendidikan yang berubah karena dipengaruhi oleh Revolusi   Industri   4.0 disebut Era Pendidikan 4.0 yang ditandai sebagai era digital learning.
Komunikasi baru digital dan industri 4.0 menjadi tantangan bagi pendidik untuk meningkatkan kemampuan teknis dan manajerial sebagai profesional. Teknologi memegang peranan penting dalam komunikasi pembelajaran di era ini. Pemanfaatan teknologi pembelajaran yang tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien dengan menggunakan berbagai macam model media yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam menyampaikan tugasnya kepada peserta didik.
Di era revolusi industri ini, diperlukan profesionalisme pendidik, kurikulum yang dinamis, sarana dan prasarana yang andal serta peran teknologi dalam pembelajaran.Wibawa (2018) menyatakan bahwa dalam menghadapi revolusi industri 4.0 yang harus dipersiapakan diantaranya adalah 1) perbaikan smber daya manusia, 2) penggunaan teknologi informasi    dan komunikasi  dalam  pembelajaran, 3) revisi kurikulum
Model komunikasi Pendidikan melalui E-Learning
Model pembelajaran ini digunakan sebagai sarana untuk proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antara pendidik dengan peserta didik. Hal ini sangat mempermudah antara pendidik dan peserta didik, jika salah satu pihak mempunyai kendala untuk datang tatap muka, pembelajaran dapat dilakukan dengan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran.    
E-learning dapat membawa suasana baru dalam ragam pengembangan pembelajaran.     Pemanfaatan e-learning dengan baik dapat meningkatkan hasil pembelajaran dengan maksimal. Efektifitas pengajaran, penyampaian pelajaran e-learning dapat berupa simulasi dan kasus-kasus, menggunakan bentuk permainan dan menerapkan teknologi animasi canggih.    
E-learning juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu.
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang memvirtualisasi proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan   kelas dan peristiwa online, program e-learning, dan konten pelatihan, misalnya, segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen  kelas, pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian, serta sistem ujian online  yang semuanya terakses dengan internet.
Teknologi e-learning mencakup seluruh bagian dari aplikasi dan proses, termasuk Computer Based Learnig,Web Based Learning, Virtual Classroom, dan Digital Collabation.
Model komunikasi Pendidikan melalui Mobile Learning
M-learning adalah menyampaikan materi pembelajaran elektronik melalui komputasi mobile sehingga dapat diakses peserta didik dari mana saja dan kapan saja. Namun, secara umum sebagai perangkat apapun yang berukuran cukup kecil, dapat bekerja sendiri, dapat dibawa setiap waktu dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat digunakan untuk beberapa bentuk pembelajaran.
Pada konsep pembelajaran m- learning membawa manfaat ketersediaan materi ajar yang   dapat di akses setiap saat dan visualisasi materi yang menarik.
Beberapa kemampuan penting yang harus disediakan oleh perangkat pembelajaran m-learning adalah adanya kemampuan untuk terkoneksi ke peralatan lain terutama komputer, kemampuan menyajikan informasi pembelajaran dan kemampuan untuk merealisasikan komunikasi bila teralantara pengajar dan pembelajar.
M-learning merujuk pada penggunaan perangkat genggam seperti PDA, ponsel, laptop dan perangkat teknologi informasi yang akan banyak digunakan dalam belajar mengajar, dalam hal   ini kita fokuskan pada perangkat handphone (telepon genggam). Tujuan dari pengembangan   mobile learning sendiri adalah proses belajar sepanjang waktu (long life learning), pesert didik dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, menghemat waktu karena apabila diterapkan   dalam proses belajar maka peserta didik tidak perlu harus hadir di kelas hany untuk  mengumpulkan  tugas,  cukup tugas  tersebut dikirim melalui aplikasi pada mobile phone   yang secara tidak langsung akan meningkatkan kualitas proses belajar itu sendiri.
M-learning berfungsi sebagai supplement (tambahan), yaitu: peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi m-learning atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta didik untuk mengakses materi m-learning.    Sekalipun sifatnya opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan pengetahuan atau wawasan.
M-learning berfungsi sebagai komplemen (pelengkap), yaitu: materinya diprogramkan   untuk   melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas. Disini berarti   materi m-learning diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (penguatan) atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional.
Sistem ini memiliki beberapa kelebihan di banding dengan sistem e-learning, yaitu prangkat mobile lebih mudah dibawa dan lebih mudah dipakai untuk membuat catatan atau memasukkan data dimanapun, generasi yang ada saat ini lebih menyukai perangkat mobile seperti PDA, telepon seluler, dan perangkat handheld games, meningkatkan motivasi karena kepemilikan terhadap perangkat mobile cenderung meningkatkan  komitmen untuk memakai dan mempelajarinya.
Model komunikasi Pendidikan melalui Virtual Reality Learing
Virtual Reality adalah teknologi yang memungkinkan seseorang melakukan  simulasi  terhadap  suatu  objek nyata    dengan    menggunakan    komputer yang mampu membangkitkan suasana tiga dimensi  (3D)  sehingga  membuat  pemakai seolah-olah terlibat secara fisik. Teknologi Virtual Reality sudah banyak digunakan di banyak    bidang    seperti   bidang    medis, industri  penerbangan,  manufaktur,  bidang pendidikan, dan game. Aplikasi pembelajaran yang menggunakan teknologi virtual reality memiliki daya tarik tersendiri pada saat menggunakannya dan dapat membuat pengguna tertarik akan hal-hal atau materi-materi yang ada pada aplikasi yang akan berdampak pada kemudahan pemahaman akan materi tersebut.
Sebuah Virtual Reality menawarkan kemungkinan untuk merubah cara dimana manusia melihat kenyataan sekitar     dengan     mensimulasikan     dan memodelkan    sebuah    ruangan    buatan. Segala   media   yang   meniru   kenyataan termasuk dalam kategori Virtual Reality.
Dengan  adanya  teknologi Virtual Reality ini, sangat membantu manusia merasa berada di tempat yang nyata secara keseluruhan dan memudahkan dalam mengetahui objek-objek apa  saja yang ada secara detail.  Informasi-informasi yang disajikan juga lebih banyak dan lebih interaktif bagi pengguna dibandingkan dengan teknologi yang sejenis. Teknologi ini  merupakan  invoasi  dari  teknologi--teknologi sebelumnya yang fungsinya juga merefleksikan  objek--objek virtual ke dunia nyata atau yang biasa disebut dengan Augmented Reality (AR). Inovatif teknologi yang dimaksud disini merupakan proses atau hasil pengembangan dan mobilisasi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki   produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan  nilai  yang  berarti atau secara signifikan.
Kesimpulan
Pada era revolusi industri 4.0 teknologi sudah semakin berkembang. Model komunikasi pendidikan juga semakin berkembang dengan menggunakan media yang beragam untuk melaksankan kegiatan belajar mengajar. E-learning, m-learning, dan virtual reality learning merupakan  pendekatan untuk menyampaikan konten pembelajaran dan interaksinya melalui semua perangkat media, termasuk Internet, intranet, ekstranet, satelit, siaran, dan audio/video. E-learning biasanya menggunakan personal computer (PC) dan Internet sebagai media utamanya, sedangkan m-learning cenderung menggunakan perangkat mobile seperti telepon seluler, smartphone,  dan PDA. Pembelajaran virtual reality menggunakan  kacamata virtual.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun