Mentari kala itu bersinar terik di pagi hari
Ketika para petani menanam rumput hijau dengan gerakan mundur
Bulir keringat bercucuran membasahi tubuh mereka
Hanya kerucut anyaman bambu di kepala yang melindunginya
Itu pun tak sepenuhnya
Sorak gembira menggema ketika musim panen raya telah tiba
Senyum hangat secerah rembulan malam menghiasi wajah para petani desa
Hanya menghitung detik
Menunggu giliran untuk mengambil hasil kerja keras mereka
Namun, semua harapan hancur dalam satu malam
Ketika para hewan sialan yang suka mengerat
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!