Mohon tunggu...
SILVIONITA FIRNANDA
SILVIONITA FIRNANDA Mohon Tunggu... Editor - Pendidikan Sosiologi Universitas Lambung Mangkurat

Konten Kreator Editing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Multikultural sebagai Penyetara Kedudukan Pendidikan di Indonesia

20 Juni 2024   13:50 Diperbarui: 20 Juni 2024   15:09 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Peran guru dalam pendidikan multikultural sangat krusial karena mereka tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang dapat membentuk sikap dan nilai siswa terhadap keragaman budaya. Guru harus mampu mengatasi resistensi budaya dan mengintegrasikan perspektif multikultural ke dalam kurikulum, serta menjadi model yang konsisten dalam mempraktikkan sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan. Namun, tantangan utama adalah kurangnya sumber daya pelatihan yang memadai bagi guru, yang membatasi kemampuan mereka dalam mengelola kelas yang beragam secara budaya dan memfasilitasi diskusi terbuka tentang isu-isu sensitif. Oleh karena itu, investasi dalam pelatihan yang mendalam dan berkelanjutan bagi para pendidik menjadi kunci untuk keberhasilan implementasi pendidikan multikultural di Indonesia.

KESIMPULAN


Pendidikan multikultural di Indonesia merupakan hal yang krusial untuk menyeimbangkan kedudukan sosial dan budaya di tengah masyarakat yang penuh dengan keberagaman etnis, agama, dan budaya. Meskipun memiliki potensi besar, implementasinya masih menghadapi tantangan yang serius. Kurangnya integrasi kurikulum yang inklusif dan pendekatan yang holistik sering kali menyebabkan pemahaman yang dangkal tentang keberagaman. Selain itu, masih banyak lembaga pendidikan yang tidak mampu atau tidak mau mengatasi ketidaksetaraan dalam akses dan kualitas pendidikan bagi anak-anak dari latar belakang minoritas. Hal ini berdampak pada terbatasnya kesempatan yang setara dalam mencapai kemajuan akademis dan sosial.

DAFTAR PUSTAKA

Banks, J. A. (2016). Cultural diversity and education: Foundations, curriculum, and teaching. Routledge.

Gay, G. (2018). Culturally responsive teaching: Theory, research, and practice. Teachers College Press.

Nieto, S. (2017). Affirming diversity: The sociopolitical context of multicultural education. Pearson.

Puspita, Yeni. (2018). PENTINGNYA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL. Palembang.

Simbolon, Widi Herianto. (2020). PENTINGNYA PENDIDIKAN MULTIKULTURALISME BAGI WARGANEGARA INDONESIA. Madiun.

Sleeter, C. E., & Grant, C. A. (2017). Making choices for multicultural education: Five approaches to race, class, and gender. John Wiley & Sons.

Zahra, Suci Fatimatu. (2018). Tantangan dan Peluang dalam Implementasi Kebijakan Pendidikan Multikulturalisme di Indonesia. Malang. 

Zamhari, Ulfa Masamah dan Muhammad. (2016). PERAN GURU DALAM MEMBANGUNAN PENDIDIKAN BERKESADARAN MULTIKULTURAL DI INDONESIA. Yogyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun