Mohon tunggu...
Silvi Nuraeni
Silvi Nuraeni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Literasilvi

Tetaplah menjadi baik walau kau tidak diperlakukan dengan baik🌷

Selanjutnya

Tutup

Diary

Misteri Kosongnya Majelis Ilmu

12 Mei 2024   17:20 Diperbarui: 12 Mei 2024   19:44 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
11 Mei 2024-slv.nrni/Dok Pribadi

Di suatu malam bertepatan dengan malam minggu, dimana malam minggu ini identik dengan malam penuh kesenangan bagi para remaja khususnya, orang tua bahkan anak kecil mungkin. Karena malam minggu ini malam dimana besoknya kita berhenti beraktifitas rutin seperti biasanya makanya selalu ada kata istilah "malmingan". 

Malam itu aku terduduk disuatu majelis ilmu, aku menyandarkan kepalaku ke dinding.  Kebetulan sekali aku duduk di pojok sebelah kanan tempat perempuan sehingga aku leluasa untuk bersandar sambil mendengarkan tausyiah. Pengisi tausyiah nya adalah guruku. 

Ku edarkan pandanganku ke seluruh ruangan masjid. Aku terdiam ketika menatap lurus tembok diseberang sana. Aku teringat dimana pertama kali mengadakan majelis ilmu ini atau slalu disebut "pengajian remaja malmingan" karena memang awalnya pengajian ini diadakan khusus untuk para remaja.

Aku tersenyum miris melihat kosongnya tempat diseberangku , dulu ketika aku masih SMA teman-teman sebayaku banyak sekali yg ikut duduk untuk mengikuti majelis ilmu ini. Teman Laki-laki dan perempuanku semuanya bersama-sama semangat untuk pergi ke majelis ilmu ini bahkan masjid sudah dijadikan rumah kedua bagi kami, tak jarang selepas mengaji kita biasa untuk saling berdiskusi, sharing perkara agama, sekolah, kegiatan organisasi yg kadang diselingi dengan candaan. Indah sekali masa-masa menuntut ilmu waktu itu,  memang benar jika kita mempunyai teman yang sama-sama berjuang dijalan Allah maka serasa mudah kita menjalaninya.

 Aku merindukan masa-masa itu, waktu memang berputar begitu cepat sehingga saat ini aku terduduk tanpa teman-teman sebayaku karna memang teman-teman ku sedang berjuang dengan kehidupannya di luar sana. Sedangkan takdirku mengizinkan aku untuk berada dalam lingkungan ini karena aku melanjutkan pendidikan disini masih dikota ini. Aku berharap semoga Allah selalu melindungi teman-teman seperjuangan ku pada masa itu dimanapun mereka berada.

Tapi aku merasa heran dimana para remaja generasi sekarang? Apakah mereka tidak tertarik dengan majelis ilmu?  Mungkin perubahan zaman sudah membawa mereka pada arus yang salah dimana mereka tidak memikirkan seberapa pentingnya ilmu bagi kehidupan karena telah terbuai dengan kesenangan dunia yang serba instan. Padahal jika saja mereka tau seberapa penting ilmu dalam kehidupan ini dan betapa pentingnya ilmu untuk bekal nanti ketika kita mulai tau kerasnya kehidupan diluar sana, maka aku yakin majelis-majelis ilmu akan mulai dipenuhi oleh orang-orang yang haus akan ilmu. 

Aku menyudahi lamunanku dan kembali menundukkan pandanganku. Ku fokuskan pikiran dan pandanganku kembali kepada guruku yang sedang bertausyiah. 

Lalu aku mendengar guruku mengucapkan sebuah kalimat :

"Ibadah itu segala sesuatu, baik berupa bentuk ucapan dan perilaku yang diridhoi oleh Allah SWT"- ucap guruku itu 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun