Mohon tunggu...
Silvinia Nurlaili
Silvinia Nurlaili Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Mahasiswa

MAHASISWA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Anak Belajar Berbohong dari Orang Tuanya?

1 April 2018   00:08 Diperbarui: 1 April 2018   00:19 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Apakah anak-anak bunda pernah berbohong ?
Apakah mereka meminta maaf saat berbohong dan mengakui bahwa itu kesalahannya ?

Semua anak-anak pasti pernah melakukan perilaku tercela ini. Saat ditanya bagaimana mereka bisa berbohong atau belajar darimana mereka berbohong mereka pasti akan diam saja.

Jika dilihat lagi, saat mereka melakukan sebuah kebohongan merek akan beralasan bahwa saat mereka jujur dengan kesalahannya mereka akan dimarahi oleh bundanya. Dan sebagai orang tua kita bertanya-tanya bagaimana mereka bisa belajar berbohong ?

Tanpa kita sadari, kita sebagai orang tua tanpa sadar mengajari anak tentang bagaimana berbohong.
Bagaimana bisa bunda ?
Saya beri contoh, misalnya saja saat anak kita menginginkan sesuatu seperti mainan atau hal yang lain yang mereka inginkan kita terkadang berkata kepada anak kita "Nanti saja ya sayang mama lupa bawa uang". Kemudian saat kita belanja mereka akan berkata kepada kita "Katanya mama gak bawa uang tapi kok bisa beli ini beli itu" mereka akan merasa bahwa mereka dibohongi oleh kita walaupun saat kita berkata itu demi kebaikan mereka. Dengan kejadian ini mereka mulai belajar berbohong dari kita.

Mereka belajar berbohong juga bisa melakukan media film anak-anak yang menampilkan kebohongan dari pemain film anak-anak tersebut.

Diumur-umur mereka yang sangat dini mereka akan lebih cepat menangkap sesuatu yang dianggapnya unik terutama dengan penglihatan mereka. Sehingga mereka akan merekam kegiatan tersebut dan disimpan didalam otak mereka.

Saat kita sebagai orang tua bertanya "Mengapa kamu melakukan kebohongan ini ?" Mereka akan menjawab seperti ini "Kalau aku jujur sama mama pasti nanti dimarahi sama mama". Jika mereka seperti ini berikan pengertian bahwa setiap kesalahan yang mereka perbuat lebih baik mereka jujur karena jika mereka berbohong kemudian kita tahu bahwa itu adalah kebohongan, itu malah perbuatan jelek walaupun saat mereka jujur kita memarahi mereka.

Terus bunda bagaiman agar anak kita tidak berbohong ?
Menurut pakar psikologi peran orang tua dalam hal pertumbuhan dan perkembangan anak sangatlah penting. Saat anak berbohong jangan terlalu menghukum mereka terlalu berat dan berikan hukuman sesuai dengan perbuatannya misalnya saat menjatuhkan pot berikan mereka hukuman dengan membersihkan pecahan pot tersebut.

Sebagai orang tua, kita juga perlu memberikan contoh yang baik kepada anak. Jangan terlalu memberikan anak seperti mainan atau apapun agar anak tidak rewel kemudian kita tidak jadi membelikannya. Misalnya saja jika anak sedang rewel atau mereka tidak menurut, kita bisa mengalihkan dengan kegiatan-kegiatan yang cukup disenangi anak-anak mudanya kita bisa mengajaknya jalan-jalan atau bermain dengan permainan yang mereka sukai.

Hindarkan juga anak-anak dengan tontonan yang mengandung banyak kebohongan. Karena dari sanalah mereka belajar berbohong. Dan juga saat mereka melakukan kesalahan kita bisa membantunya dengan memberikan mereka kode untuk menceritakan masalah apa sehingga dia berani untuk berbohong dan kita sebagai orang tua akan membantunya mencari solusi dari masalah tersebut. Dengan cara ini mereka akan percaya dan belajar bahwa setiap kesalahan yang mereka perbuat harus mereka katakan dengan jujur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun