Silvi Kholisoh Arrasyid/ Mahasiswa MPI Semester 5/S1 UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Di lapangan, banyak ditemukan bahwa sebagian besar Sekolah Islam Terpadu (SIT) mengalami kesulitan dalam menetapkan tujuan atau sasaran yang jelas dan terukur. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan pemahaman di antara para pengelola, guru, dan staf mengenai apa yang seharusnya menjadi prioritas dalam pendidikan di sekolah tersebut.Â
Sebagai contoh, ada sebagian sekolah yang lebih fokus pada pencapaian akademik tanpa mempertimbangkan aspek pengembangan karakter Islam yang seharusnya menjadi bagian integral dari pendidikan di Sekolah Islam Terpadu.Â
Selain itu, kurangnya pemahaman mengenai visi dan misi sekolah yang selaras dengan prinsip-prinsip Islam membuat banyak keputusan yang diambil terasa tidak terarah dan tidak mengakomodasi kebutuhan dan aspirasi siswa secara holistik. Situasi ini mengindikasikan perlunya pendekatan yang lebih sistematis dan terstruktur dalam merumuskan tujuan dan sasaran pendidikan.
Pertama: Penejelasan Menurut James A. F. Stoner dan Charles Wankel (2003). Dalam bukunya yang berjudul Management (2003), menetapkan tujuan atau sasaran dalam sebuah organisasi, termasuk di dalamnya sekolah, adalah langkah awal yang sangat penting untuk menentukan arah dan fokus kegiatan organisasi tersebut.Â
Dalam konteks Sekolah Islam Terpadu, menetapkan tujuan pendidikan yang jelas dan terukur tidak hanya berkaitan dengan pencapaian akademik semata, tetapi juga dengan pengembangan karakter siswa sesuai dengan ajaran Islam.Â
Stoner dan Wankel menekankan pentingnya SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound) dalam menetapkan tujuan. Sasaran yang dirumuskan harus spesifik, dapat diukur keberhasilannya, realistis untuk dicapai, relevan dengan visi sekolah, dan memiliki batasan waktu yang jelas. Pendekatan ini sangat penting untuk memastikan bahwa tujuan yang ditetapkan dapat dicapai dengan efektif dan efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua: Implikasi dalam Sekolah Islam Terpadu. Bagi Sekolah Islam Terpadu, yang memiliki tujuan ganda yaitu meningkatkan kualitas pendidikan akademik dan juga pembentukan karakter siswa yang Islami, pendekatan SMART dalam menetapkan tujuan menjadi sangat relevan.
 Tujuan yang spesifik, misalnya, dapat mencakup pencapaian tertentu dalam hal penguasaan materi akademik, seperti target nilai ujian, atau pencapaian dalam bidang non-akademik, seperti pengembangan akhlak dan spiritualitas siswa.Â
Sebagai contoh, tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, atau meningkatkan keterlibatan orang tua dalam mendukung pendidikan karakter anak, adalah tujuan yang spesifik dan terukur.
Ketiga: antangan dan Solusi dalam Menetapkan Tujuan di Sekolah Islam Terpadu