Selanjutnya kami merancang tujuan, sebagai berikut.
- Menghargai Nilai-Nilai Spiritual:
- Menghargai Perbedaan Budaya
- Membangun Empati
- Menghasilkan Karya Orisinil
Tari Bandrong ing Cilegon merupakan tarian selamat datang khas Kota Cilegon.  Tari ini  diresmikan pada 2012.  Tari ini didasarkan pada pencak silat Bandrong.  Pemerintah Kota Cilegon kemudia mengembangkannya dalam segi  gerak, iringan, tata rias, dan kostum.
Pencak silat Bandrong sendiri lahir sekitar tahun 1500 Masehi, sebelum berdirinya Kesultanan Banten. Â Ki Agus Jo, yang dikenal dengan nama Ki Beji, adalah tokoh yang pertama menyebarkan aliran pencak silat Bandrong. Nama Bandrong berasal dari nama ikan terbang yang gesit dan dapat melompat tinggi dan jauh.Â
Dikutip dari berbagai sumber, Tari Bandrong ing Cilegon memiliki makna sebagai (1) Â tari selamat datang/penyambutan tamu, (2) Upaya melestarikan kebudayaan leluhur Kota Cilegon, (3) Wujud ekspresi nilai-nilai budaya Kota Cilegon, (4) Bentuk representasi jati diri masyarakat Banten yang dikenal sebagai jawara atau petarung tangguh, dan (5) bentuk representasi nilai patriotik, yaitu semangat cinta tanah air dan pengorbanan untuk kemuliaan dan kemakmuran tanah air.
Mengenai kearifan lokal, saya mendapat pencerahan dari seorang penulis anak nasional, yang menyatakan bahwa kearifan lokal bukan sekadar produk khas daerah setempat. Â Melainkan lebih kepada filosofi yang termuat dalam budaya itu sendiri.
Ini tentu menjadi peer tersendiri bagi kami untuk mengangkat P5 ini lebih kepada bagaimana peserta didik dapat memahami makna Tari Bandrong ing Cilegon. Â Tentunya dengan berfokus pada tujuan-tujuan yang telah kami susun.
Setelah menentukan tujuan, saatnya kami membuat judul. Â Kami memilih judul "Tari Bandrong ing Cilegon: Karya Hebat Anak Berbudaya."Â
Semoga  dengan kegiatan P5 peserta didik kami lebih bisa menghargai nilai-nilai spiritual, menghargai perbedaan budaya, membangun empati, dan menghasilkan karya orisinil.  Sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia, serta siap menjadi warga dunia.
Demikian pengalaman saya dan teman-teman dalam melaksanakan tahapan P5. Â Semoga bermanfaat bagi Bapak Ibu Guru sekalian. Â Terus semangat menciptakan generasi hebat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H