Mohon tunggu...
Silvie Mariana
Silvie Mariana Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Penulis buku 30 Suplemen Menulis untuk Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Manfaatkan Libur Isra Miraj dengan Gowes Banten Lama

8 Februari 2024   22:35 Diperbarui: 9 Februari 2024   11:53 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ditunggu ya malam di mesjid, riungan kupat!" ujar seorang tetangga pada kami pagi tadi. Saat kami hendak berangkat gowes.

Ya, kami manfaatkan libur Isra Miraj hari ini dengan gowes ke Banten Lama. Tepatnya tanggal 27 Rajab 1445 H.

Isra Miraj, perjalanan Nabi Muhammad  diperintahkan Allah menjalankan shalat 5 waktu (17 rakaat). Merupakan bukti kasih sayang Baginda Nabi kepada umat Beliau. Serta bukti kasih sayang Allah kepada umat-Nya.

 Isra Miraj diperingati di beberapa daerah dengan tradisinya masing-masing.  Seperti di Serang Banten tempat kami tinggal, ada tradisi masak ketupat.

Itulah mengapa, ketika gowes sampai di Pasar Rau kami mendapati suasana yang lebih ramai dari biasanya. Hiruk pikuk jual beli di pasar tradisional terbesar Kota Serang ini  sampai 'tumpah' ke jalan raya.

Kami memang sengaja memilih rute Pasar Rau, karena ingin suasana baru.  Lalu kami menuju lampu merah Terondol, lurus, sampai daerah Unyur. Lalu belok kanan menuju Banten Lama.

Melewati Jembatan Pelangi Sungai Cibanten , sebenarnya tujuan kami hanya tinggal belok kiri ke  bagian utama Kompleks Banten Lama. Namun, karena sayang mumpung di Banten, kami akhirnya melanjutkan perjalanan ke Pantai Gope Karangantu. Salah satu tempat favorit gowesers.

Walaupun namanya gope, tetapi ongkos parkir masuk kawasan ini bukan gope, ya! Tapi tak perlu khawatir. Khusus  gowesers tarifnya gratisss, hehehe.

Pantai Gope ini sejatinya Pelabuhan Karangantu sebagai sandar kapal nelayan di muara Sungai Cibanten. Karena ada pendangkalan, kapal tidak bisa masuk ke sungai. Akhirnya dibangun jalan beton menjorok ke laut sepanjang ratusan meter untuk sandar kapal sekaligus daya tarik wisatawan.

Memasuki Pantai Gope,  saya melewati banyak warung yang menjual hasil laut, ikan-ikan yang dijemur, tempat pelangan ikan, lalu sampai di dermaga dengan hamparan mangrove.

Sampai pukul 07.44 di pantai Gope, suasana sudah ramai. Ada ibu-ibu senam sambil ngonten di area kapal bersandar.   Sekelompok lainnya senam di area jalan utama menghadap jalan masuk.

Warung yang berada di paling ujung jalan, telah dipenuhi gowesers yang beristirahat sambil menikmati kopi, teh, dan gorengan. Melepas lelah menghadap pantai sambil makan ubi goreng panas dan memandang kapal berlalu lalang, memang menyenangkan. Duduk-duduk melihat ubur-ubur dan deretan pohon bakau sambil duduk di bibir jalan beton juga tak kalah asyik.  Tetapi kalau lebersihannya lebih dijaga sih, pasti lebih asyik.

Kami tak lama di Pantai Gope. Perjalanan dilanjutkan ke lokasi utama KBB yang searah jalan pulang.

 Di kawasan ini terdapat Keraton Surosowan, Kesultanan Banten, Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, Banten; Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, dan Masjid Agung Banten yang menghadap ke jalan utama.

Masjid Agung Banten didirikan oleh Sultan Maulana Hasanuddin pada abad 16. Ia adalah putra pertama dari Sunan Gunung Jati Cirebon.

Di area masjid berdiri peneduh layaknya payung-payung Masjid Nabawi. Kami hanya sempat berfoto di depan gerbang masjid. Areanya yang tertata dengan tulisan-tulisan besar menambah keindahan KBB.

Area pintu utama Masjid Agung Banten (sumber:dokpri)
Area pintu utama Masjid Agung Banten (sumber:dokpri)

KBB memang tak surut pengunjung.  Terutama pada momen keagamaan seperti Isra Miraj. Revitalisasi yang dimulai pada 2018 menunjukkan KBB siap menjadi destinasi wisata berkelas.

Tak cukup waktu sebentar memang untuk gowesers mengeksplorasi KBB. Apalagi rutenya hanya berupa jalan raya yang datar.

Pukul 10.00 kami sudahi total perjalanan 28 kilometer ini.

Dian libur Isra Mi'raj ini semoga bisa kita maknai untuk fokus pada perjalanan menggapai cinta-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun