/"Beberapa orang memimpikan kesuksesannya, sementara yang lainnya bangun setiap pagi untuk mewujudkan mimpinya." - Wayne Huizenga/
Mantra "Menulislah setiap hari lalu lihatlah apa yang terjadi" milik Omjay tampaknya memang ampuh. Â Telah banyak yang telah memetik berkah dari ketekunannya menulis. Â Termasuk sosok yang satu ini. Â Siapakah dia?
From Zero to Hero
Dialah Ibu Rita Wati, M.Kom., guru SMPN 2 Mendoyo Bali yang memiliki sapaan Cikgu Rita di medsosnya. Ketertarikannya pada dunia menulis telah muncul sejak 2001, saat ia menjadi seorang mahasiswa. Kebetulan, narasumber nasional itu berteman dengan seorang penulis yang telah menerbitkan buku. Namun, kendala yang dialami adalah ia tidak tahu apa yang ingin ditulis dan bagaimana memulainya.
Meskipun pada 2005 keinginannya muncul kembali, hal itu tidak lantas menumbuhkan kepercayaan dirinya untuk menekuni dunia menulis. Â Padahal, saat itu ia telah menghasilkan beberapa cerpen dan sebuah novel dengan 80 halaman. Ia bahkan mengecap dirinya sebagai orang yang tak berbakat menjadi penulis.
Lalu datanglah masa pandemi yangmenjadikan pintu bagi Cikgu Rita. Ia bergabung dalam Kelas Belajar Menulis (KBM). Â Di sini, ia bertemu dengan narasumber hebat dan mendapatkan kesempatan menulis bersama Prof. Richardus Eko Indrajit. Pengalaman ini menambah kepercayaan dirinya.
Kreativitasnya dalam membuat resume menarik, mendapat apresiasi dari Omjay.  Kesempatan di dunia menulis pun mulai terbuka lebar.  Hingga kini beliau  berhasil menerbitkan 4 buku solo, 1 buku duet dengan Prof. Ekoji, dan 10 buku antologi.
Cikgu Rita bahkan menjadi kurator dan editor untuk beberapa antologi serta buku fiksi. Keberhasilan-keberhasilan ini membawanya ke arah yang tak terduga, termasuk menulis buku biografi seorang tokoh terkemuka.
 Tips Menulis ala Cikgu Rita
Sejak lulus KBMN, Cikgu Rita mulai coba-coba mengikuti lomba blog. Â Kekalahan demi kekalahan mendewasakannya hingga Cikgu Rita berhasil mendapat juara. Â Ia pun memberanikan diri mendaftar lomba dia kelas-kelas internasional. Â