Ketika aku melihat tanah airku Indonesia
Aku melihat wajah petani di pedesaan
Petani yang setiap paginya selalu memegang cangkul
Petani yang mengubah tanah kering menjadi lumpur
Aku mahasiswa
Aku malu kepada petani Negeriku
Aku tak sanggup melihat para petani berkeringat padi
Aku mahasiswa
Aku tak mau lagi disanjung
Selama ini aku hidup di atas kesedihan mereka
Tuan, kami para petani adalah budakmu
Jangan lagi kau membodohi kami
Kami yang memberikan butir-butiran padi kepadamu
Kami akan mati
Mati dalam penipuanmuÂ
Cukup penderitaan yang berkepanjangan ini
Aku mahasiswaÂ
Aku akan memajukan bumi agrarisku
Ia tenanglah!
Aku tak akan membiarkan petaniku bersedih
Aku tak akan menangis meminta kemerdekaanÂ
Kami akan memperoleh kemerdekaan sendiri
Aku tak hanya mahasiswa berdasi
Aku putra-putri seorang petani
Aku akan mati untuk petani
Aku pantangkan tekad luntur dancangkul menumpul untuk petaniku Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H