contoh : ketika anak diajak berfikir untuk dimintai argumen tentang permasalahan yang terjadi yaitu proses terjadinya banjir misalnya, disitu pasti anak akan mengingat pengetahuan yang ia dapat sebelumnya kemudian menjelaskan sesuai pendapatnya dan cara berbicaranya juga jelas.
d. Tahapan operasional formal
Perkembangan dalam tahapan ini dimulai dari umur sebelas tahun lebih, dimasa ini anak dapat menentukan pemikiran, tindakan, penalaran secara jelas masuk akal (logis).
contohnya : anak dapat berfikir secara matang ketika hendak mengambil keputusan ketika ia akan berbuat kesalahan apa akibat yang ia lakukan dan apa yang ia bicarakan dapat diterima oleh akal.
Setellah pembaca mengetahui definisi terhadap perkembangan kognitif beserta tahapan kognitif anak usia dini dapat diketahui pula bahwa anak juga memiliki intelegensi dan intelegensi yang dimiliki setiap anak pun juga berbeda tingkatannya tentunya. Intelegensi yang berbeda dapat diketahui untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif anak dimana dapat memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi anak. Adapun hal yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak diantaranya :
- Asimilasi, merupakan proses individu seseorang dapat menyatukan persepsi (pemaknaan terhadap gambaran yang berkaitan dengan sistem sensoris)
- Equilibrasi, merupakan proses pengaturan dimana berhubungan antara asimilasi dan akomodasi (adanya stimulus)
- Akomodasi, merupakan proses perkembangan kognitif pada anak ketika ia mendapatkan stimulus terhadap sekitarnya
- Konsep, merupakan rancangan atau simbol suatu pengetahuan terhadap gambaran kognitif itu sendiri
- Skema, merupakan pola kognitif dalam memberikan perilaku atau strategi berpikir pada setiap kondisi.
Jadi dapat disimpulkan, perkembangan dalam teori ini menjelaskan tentang kemampuan maupun pengaruh dalam mengembangkan akal pikirannya melalui beberapa tahapan-tahapan melalui pendekatan lingkungan sekitar.