Mohon tunggu...
Silvia Cahya Romadona
Silvia Cahya Romadona Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka

Hallo, saya Silvia Cahya Romadona

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dunia Butuh Empati dari Sekadar Simpati, Pandawara Group: Bukan Membersihkan Tetapi Mengurangi

24 Januari 2023   13:12 Diperbarui: 24 Januari 2023   13:20 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk sosial yang mendambakan terjalinnya hubungan dengan orang lain. Kepedulian sosial (Social Interest) didefinisikan sebagai perilaku prososial yang ditunjukkan orang terhadap orang lain untuk menginspirasi orang lain untuk membantu atau menolong. 

Manusia membutuhkan lebih banyak tindakan daripada basa-basi belaka. Sebagai makhluk sosial, manusia mengalami perasaan seperti simpati dan empati. Tetapi keduanya memiliki karateristik dan pemaknaan yang berbeda.

Pengertian Mengenai Simpati dan Empati

Secara umum, orang sering mengalami simpati ketika mereka melihat dan menyukai penampilan orang lain. Perasaan tertarik atau identifikasi dengan keadaan orang lain dikenal sebagai simpati. 

Meskipun kekuatan pendorong utama di balik perwujudan simpati yakni berambisi untuk memedulikan dan bekerja sama dengan orang lain, perasaan adalah elemen yang paling penting. Cukup mengungkapkan reaksi kita terhadap sesuatu adalah simpati. Telah dibuktikan bahwa simpati dan perilaku prososial terkait. 

Kerentanan dan penalaran moral berkorelasi positif. Di mana kita tidak terlalu terjerat dalam masalah ini. Meski tidak menghasilkan resolusi yang mendalam, simpati menimbulkan dukungan terhadap pengalaman orang lain. 

Simpati memiliki proses yang terjadi kurang dalam, didasarkan pada faktor kesamaan, menanggapi kebutuhan akan kedekatan dan dukungan, serta berupa reaksi emosional yang lebih impulsif. Ciri dari orang bersimpati misalnya, pertimbangkan tantangan orang lain dan perhatikan mereka.

Empati merupakan kesanggupan akan mengenali, memahami, serta mengalami apa yang dihadapi orang lain, baik melalui ucapan maupun perilaku. Reaksi afektif individu terhadap perasaan atau emosi orang lain yang merupakan persyaratan empati dan kesanggupan akan menyesuaikan diri pada posisi orang lain tetapi sebenarnya tidak melibatkan partisipasi di dalamnya. 

Rahasia hubungan yang sukses adalah empati karena menumbuhkan pemahaman tentang perspektif satu sama lain tentang kebutuhan dan niat. Empati ditandai dengan proses yang lebih dalam, penerimaan perbedaan individu, upaya untuk memahami keadaan orang lain, dan landasan dalam faktor kognitif dan afektif. 

Kemampuan berempati berperan dalam kesadaran sosial. Kesadaran sosial dipengaruhi oleh tiga aspek golongan, antara lain golongan keluarga, golongan sekolah, serta penduduk tempat tinggalnya.

Empati diukur dengan Empathy Quotient (EQ) yang disusun dari tiga faktor adalah cognitive empathy, emotional reactivity, and social sklils. Ciri dari orang berempati misalnya, membantu secara fisik dan emosional.

Mengenal Pandawara Group, Sosok Pahlawan Kebersihan dan Inspirator Anak Muda

Pandawara Group merupakan perkumpulan beberapa orang yang gemar membersihkan sampah, khususnya di daerah aliran sungai. Karena upayanya yang mengagumkan dalam membersihkan berbagai sungai yang kotor, perkembangan konten dari akun tiktok @pandawaragroup menarik banyak perhatian pengguna internet sejak Oktober 2022. Aksi heroik mereka juga menyitas perhatian warganet dan Ridwan Kamil pun tertarik dengan Pandawara Group. 

Ridwan Kamil kerap mengapresiasi aksi para pemuda Gen Z tersebut, mengklaim bahwasanya mereka ialah bagian dari anggota orang yang secara aktif mengatasi masalah yang ada serta berpartisipasi dalam mengambil tindakan untuk membuat solusi tersebut menjadi kenyataan. 

Selepas makan, Ridwan Kamil juga mentraktir mereka untuk perawatan diri ke salon, tulis Ridwan Kamil dalam postingan akun Instagram pribadinya pada Rabu (04/01/23). Pandawara Group mengajukan pertanyaan "Ko bisa manusia tempat tinggalnya sendiri" di akun Instagram pribadinya pada Jum'at (06/01/23).

Anggota Pandawara Group itu menjelaskan mengapa mereka memutuskan untuk membersihkan sungai. Ia mengaku semua berawal karena banjir kerap melanda rumah mereka sendiri, Bandung Selatan. Mereka berkumpul setelah itu dan mulai bekerja menjelajahi sungai dan mencoba mencari solusi untuk masalah banjir yang mereka alami. 

Pandawara Group tidak menerima kolaborasi/kerjasama untuk turun ke sungai dari pihak/media manapun jika memang kemasan/maksud dari kolaborasi tersebut hanya sebuah "Gimick".

Youtuber asing The Beast pernah mendengar Pandawara Group yang namanya saat ini sangat populer di media sosial. Hal itu terlihat dari akun tiktok @thebeast yang memiliki pengikut pandawara. Kesuksesan reputasi Pandawara Group yang sudah dikenal YouTuber dengan 123 juta subscriber ini juga diapresiasi oleh pengguna internet.

Pandawara tetap menikmati tahun barunya meski di penghujung tahun dengan menyisir sungai. Perbuatan mengagumkan mereka kini mendorong anak-anak muda seusia mereka untuk melakukan tindakan mengagumkan serupa. 

Belakangan ini, akun tiktok dengan konten serupa mulai bermunculan di media sosial, antara lain @superherokebersihan dan @timberanikotor yang ikut ambil bagian dalam upaya pembersihan sampah. Mereka mengklaim dalam akun tiktok mereka bahwa Pandawara Group menjadi inspirasi bagi mereka.

Pendapat pribadi saya, aksi Pandawara Group bersignifikan karena efek positif dari kontennya telah menginspirasi anak muda lainnya. Karena kita tidak bisa sepenuhnya mengontrol filter media sosial, maka penting sekali hal-hal seperti ini ada, bukan hanya hal-hal negatif yang menarik perhatian netizen. 

Kami berharap proyek dan konsep inovatif akan terus muncul, menginspirasi orang, dan memberikan pengaruh positif bagi masyarakat kita di masa depan. Welas asih adalah jalannya, empati adalah pintunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun