Manusia adalah makhluk sosial yang mendambakan terjalinnya hubungan dengan orang lain. Kepedulian sosial (Social Interest) didefinisikan sebagai perilaku prososial yang ditunjukkan orang terhadap orang lain untuk menginspirasi orang lain untuk membantu atau menolong.Â
Manusia membutuhkan lebih banyak tindakan daripada basa-basi belaka. Sebagai makhluk sosial, manusia mengalami perasaan seperti simpati dan empati. Tetapi keduanya memiliki karateristik dan pemaknaan yang berbeda.
Pengertian Mengenai Simpati dan Empati
Secara umum, orang sering mengalami simpati ketika mereka melihat dan menyukai penampilan orang lain. Perasaan tertarik atau identifikasi dengan keadaan orang lain dikenal sebagai simpati.Â
Meskipun kekuatan pendorong utama di balik perwujudan simpati yakni berambisi untuk memedulikan dan bekerja sama dengan orang lain, perasaan adalah elemen yang paling penting. Cukup mengungkapkan reaksi kita terhadap sesuatu adalah simpati. Telah dibuktikan bahwa simpati dan perilaku prososial terkait.Â
Kerentanan dan penalaran moral berkorelasi positif. Di mana kita tidak terlalu terjerat dalam masalah ini. Meski tidak menghasilkan resolusi yang mendalam, simpati menimbulkan dukungan terhadap pengalaman orang lain.Â
Simpati memiliki proses yang terjadi kurang dalam, didasarkan pada faktor kesamaan, menanggapi kebutuhan akan kedekatan dan dukungan, serta berupa reaksi emosional yang lebih impulsif. Ciri dari orang bersimpati misalnya, pertimbangkan tantangan orang lain dan perhatikan mereka.
Empati merupakan kesanggupan akan mengenali, memahami, serta mengalami apa yang dihadapi orang lain, baik melalui ucapan maupun perilaku. Reaksi afektif individu terhadap perasaan atau emosi orang lain yang merupakan persyaratan empati dan kesanggupan akan menyesuaikan diri pada posisi orang lain tetapi sebenarnya tidak melibatkan partisipasi di dalamnya.Â
Rahasia hubungan yang sukses adalah empati karena menumbuhkan pemahaman tentang perspektif satu sama lain tentang kebutuhan dan niat. Empati ditandai dengan proses yang lebih dalam, penerimaan perbedaan individu, upaya untuk memahami keadaan orang lain, dan landasan dalam faktor kognitif dan afektif.Â
Kemampuan berempati berperan dalam kesadaran sosial. Kesadaran sosial dipengaruhi oleh tiga aspek golongan, antara lain golongan keluarga, golongan sekolah, serta penduduk tempat tinggalnya.
Empati diukur dengan Empathy Quotient (EQ) yang disusun dari tiga faktor adalah cognitive empathy, emotional reactivity, and social sklils. Ciri dari orang berempati misalnya, membantu secara fisik dan emosional.