Mohon tunggu...
Silvia Qotrun Nada
Silvia Qotrun Nada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fauna yang Menjadi Maskot Beberapa Wilayah di Jawa Timur

15 April 2022   01:18 Diperbarui: 15 April 2022   01:22 4162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    

   Jawa Timur merupakan bagian dari Pulau Jawa yang mana Pulau Jawa merupakan pulau yang memiliki bentang alam yang bisa dikatakan paling lengkap. Banyak sekali aneka ragam permukaan bumi seperti bukit, gunung, lembah, sungai yang ditemukan di Pulau Jawa. Dengan banyaknya bentang alam tentunya akan banyak sekali ragam flora dan faunanya . Dalam artikel ini akan membahas mengenai fauna khas di Jawa Timur.

   Dengan adanya bentang alam yang beragam tentunya setiap wilayah memiliki maskot atau khas fauna pada setiap daerah. Seperti halnya ayam bekisar yang resmi ditetapkan sebaga identitas fauna khas Jawa Timur. Akan tetapi setiap wilayah di Jawa Timur juga memiliki maskotnya. Seperti Kota Mojokerto yang memiliki maskot fauna Ikan Wagal atau dalam bahasa latin dikenal dengan macrones nemurus atau yang sering disebut juga dengan nama Ikan Lundu. Kemudian ada maskot khas Kota Surabaya yang mana juga menjadi lambang kota tersebut yakni buaya atau dalam bahasa latin disebut dengan crocodylus flammeus. Kemudian ada maskot khas Kota Malang yaitu Burung Manyar atau disebut dengan streaked weaver atau dalam bahasa latin disebut dengan ploceaus manyar. Karena saya berasal dari Kota Malang maka saya akan membahas mengenai fauna yang menjadi maskot Kota Malang yaitu Burung Manyar. Apa sih Burung Manyar itu?

   Burung Manyar merupakan burung granivora atau bisa disebut pemakan bijib-ijian namun tak jarang juga hewan yang satu ini memkan serangga yang kecil. Hewan yang satu ini menyukai habitat yang terbuka dan dalam bentuk koloni besar yang nomaden pada dataran yang rendah yang seringkali mencari makan pada akasia berduri atau pada semak-semak. Burung ini dapat membuat sarangnya sendiri yakni pada ujung pohon yang tinggi seperti pada rumput gelagah maupun pada pohon kelapa. Burung ini merupakan burung penenun, karena burung ini dapat membuat sarangnya dengan sangat indah. Burung ini terbilang kecil karena hanya berukuran panjang 14 cm, bulunya indah karena berwarna emas di topinya.

   Berdasarkan SK Gubernur nomor 5225/16774/032/1996 menetapkan bahwa burung manyar Ploceus Manyar ditetapkan sebagai ciri khas atau maskot fauna Kota Malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun