Mohon tunggu...
Silvia Nofita Sari
Silvia Nofita Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Airlangga

~

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Mengatasi Bau Tidak Sedap di Sungai Surabaya: Solusi untuk Krisis Kualitas Air

10 Desember 2024   14:45 Diperbarui: 27 Desember 2024   16:02 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya - Sungai merupakan salah satu sumber daya air yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia dan lingkungan. Di Surabaya, Sungai menjadi salah satu sumber utama air yang dimanfaatkan oleh penduduk untuk keperluan air minum serta sebagai salah satu penyedia air untuk PDAM. Sungai Surabaya menyediakan air bagi sekitar 2,7 juta jiwa, yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan kegiatan industri di sekitarnya. Berdasarkan penelitian oleh  Indriani et al. (2016), Sungai Surabaya telah dimanfaatkan sebagai sumber air minum sebesar 256 juta m3 /tahun, sedangkan pemanfaatan untuk industri sebesar 38 juta m3 /tahun (Asrori, 2021).

Namun, terdapat  masalah serius yang mempengaruhi  kualitas hidup warga, terutama di daerah Mulyorejo-Sutorejo terkait dengan kondisi sungai Surabaya. Sungai di kawasan tersebut mengeluarkan bau tidak sedap akibat tercemarnya aliran air. Bau tersebut tidak hanya mencerminkan masalah pencemaran udara, tetapi juga menunjukkan semakin buruknya kualitas air di wilayah tersebut. Penyebab utama bau tak sedap ini adalah akumulasi limbah domestik yang mencemari sungai. Limbah rumah tangga yang terbuang, mulai dari makanan, deterjen, hingga bahan kimia, ikut mencemari aliran air, menyebabkan perubahan kimiawi yang menghasilkan bau tidak sedap. Selain itu, Limbah organik yang membusuk, seperti sisa-sisa makanan dan sampah rumah tangga yang terkumpul, juga menjadi penyebab utama pembentukan gas metana yang berbau busuk.

Dampak Bau Tidak Sedap

Bau tidak sedap yang berasal dari sungai di daerah Mulyorejo-Sutorejo tidak hanya mengganggu kenyamanan warganya, tetapi juga berpotensi menimbulkan dampak serius, seperti polusi udara dan berbagai masalah kesehatan, termasuk gangguan pernapasan dan iritasi kulit. Kualitas air yang buruk juga mengancam keberlangsungan hidup ekosistem di sungai tersebut, mengurangi jumlah ikan dan makhluk hidup lainnya yang bergantung pada sungai sebagai habitat mereka. Selain itu, bau tidak sedap ini dapat merusak citra Surabaya sebagai kota metropolitan yang berkembang dan ramah lingkungan. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya memiliki peran penting untuk memperbaiki kualitas lingkungan demi menciptakan tempat yang nyaman dan sehat bagi warganya.

Solusi yang Diperlukan

Untuk mengatasi masalah bau tidak sedap dari sungai Surabaya, perlu dilakukan berbagai uapaya untuk mengembalikan kebersihan sungai tersebut. Beberapa solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas air dan mengurangi pencemaran yaitu:

1. Peningkatan Pengelolaan Limbah

Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memperbaiki sistem pengelolaan limbah. Pemerintah kota Surabaya harus memastikan bahwa warga membuang sampah pada tempatnya dan mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya.

2. Revitalisasi dan Pembersihan Sungai secara Rutin

Pemerintah harus melaksanakan program revitalisasi sungai dengan membersihkan sampah dan limbah yang mengotori sungai. Pembersihan ini bisa dilakukan secara rutin dan menyeluruh, dengan didukung partisipasi masyarakat untuk mengurangi penumpukan sampah dan meningkatkan kualitas air.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun